Menuju konten utama

Gedung 3 Lantai Penampung Pedagang Blok G Segera Beroperasi

Pembangunan lokasi penampungan sementara untuk pedagang Blok G Tanah Abang sudah masuk tahap final.

Gedung 3 Lantai Penampung Pedagang Blok G Segera Beroperasi
Pedagang merapikan barang dagangannya di Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta, Rabu (27/12/2017). tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyampaikan bahwa pembangunan tempat penampungan sementara untuk Pedagang Blok G Tanah Abang telah memasuki tahap akhir. Hal itu ia sampaikan setelah bertemu dengan manajemen PD Pasar Jaya di Balai Kota, Jakarta Pusat, pada hari ini.

Sandi berharap, beberapa pekan ke depan Pemprov DKI dapat memfinalisasi keputusa soal lokasi yang dijadikan sebagai tempat penampungan sementara bagi pedagang blok G.

"Sehingga penampungan sementara 3 lantai, rencananya, dan itu yang bisa kita gunakan untuk mengosongkan Blok G," ujarnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (22/1/2018).

Rencananya, setelah para pedagang pindah, bangunan Blok G itu bakal segera dirobohkan untuk diganti dengan gedung baru, yakni Rumah Susun (Rusun) super blok.

"Dibangun secara keseluruhan, dengan konsep tersambung dengan sarana transportasi," kata Sandi.

Seperti diketahui, tahun ini PD Pasar Jaya bakal mengubah bangunan Blok G Tanah Abang menjadi Rusun dengan kapasitas 1.500 unit. Rusun itu dibangun dengan konsep Transit Oriented Development (TOD). Nantinya, rusun tersebut juga akan dibuat terintegrasi dengan Blok A, B, dan F melalui jembatan layang. Proyek tersebut merupakan salah satu program penataan jangka panjang kawasan Tanah Abang.

Akhir Desember 2017 lalu, Direktur Utama PD Pasar Jaya Arif Nasrudin mengatakan, seharusnya bangunan Blok G Tanah Abang sudah dirobohkan sejak awal 2017. Namun, pihaknya masih terkendala pencarian lahan pengganti untuk para pedagang Blok G yang masih berjualan.

Lantaran itulah, kata dia, pihaknya baru akan merobohkan dan membangun kembali Blok G di tahun 2018. Menurut Arif, rencana pembangunan rusun yang dilengkapi superblok itu sudah ada sejak zaman pemerintahan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Waktu itu, Ahok berencana menyambungkan rusun tersebut dengan jembatan ke Stasiun Kereta Api Tanah Abang.

"Tahun itu hambatannya cuma satu, kami enggak punya tempat penampungan sementara, tanahnya belum kita dapatkan. Kami sudah bersosialisasi dengan PT KAI tapi enggak memberikan kepastian karena tanahnya sudah di sewa,” kata dia.

Menurut Arif, Pasar Blok G juga akan menjadi tempat pemberhentian moda transportasi berbasis kereta, salah satunya kereta ringan (LRT) yang jalurnya akan dibangun sampai ke Tanah Abang.

Baca juga artikel terkait PENATAAN TANAH ABANG atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom