Menuju konten utama

Gatot Nurmantyo: Kok Gini, Ya, Pak Tito?

Gatot menduga ada pihak yang berusaha mengadu domba institusi negara agar tidak fokus pada pembangunan.

Gatot Nurmantyo: Kok Gini, Ya, Pak Tito?
Wiranto bersama Gatot Nurmantyo dan Tito Karnavian melakukan salam komando seusai menghadiri upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, Minggu (1/10/2017). ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

tirto.id - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menilai ada sekelompok pihak yang berusaha mengadu domba institusi negara. Hal itu mulai terlihat terkait isu pengadaan 5000 senjata beberapa waktu lalu. Ia menduga, isu tersebut merupakan bentuk proxy war agar negara tidak fokus.

"Jadi kita dibuat akan diadu, diacak-acak, supaya kita tak berkonsentrasi dengan pembangunan," kata Gatot saat memberikan sambutan di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (6/10/2017).

Gatot menduga, ada sekelompok pihak yang ingin menguasai sumber daya di Indonesia. Sejumlah negara iri lantaran kaya akan sumber pangan, sumber energi, dan sumber air.

Gatot mengaku sempat berkonsultasi masalah pengadaan senjata dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Gatot heran isu 5000 senjata menjadi berlebihan. "Muncul senjata sedikit saja sudah buat ribut, diadu seolah-olah TNI dengan Polri ribut, saya sama Pak Tito, 'kok bisa begini ya Pak Tito? Udah biarin aja deh, dia lagi seneng'," kelakar Gatot.

Selain masalah senjata, pemerintah pun juga menghadapi masalah di bidang peraturan. Ia mengaku, Presiden Joko Widodo sampai kebingungan untuk membangun Indonesia dengan menghapus aturan yang berlebihan. Padahal tidak sedikit aturan diduga hasil transaksi.

"Begitu jadi Presiden bingung, banyak sekali peraturan, begitu Menteri Dalam Negeri untuk memapras peraturan, ada 3000 aturan dipapras, MK bilang enggak boleh," kata Gatot.

Menurut Gatot, masyarakat harus sadar tinggal di negara yang kaya. Ia mengingatkan konflik Arab, Irak, Suriah, Libya bukan karena keberadaan teroris, tetapi kebutuhan sumber daya alam. "ISIS bohong yang dicari minyak," kata Gatot.

Oleh karena itu, Gatot meminta masyarakat waspada Indonesia bisa menjadi daerah perang di masa depan. Ia berharap para ulama bisa membantu membentuk muslim yang mukmin. Ia meminta ulama mampu membentuk serta menjaga persatuan Islam agar tidak terjadi perpecahan.

Baca juga artikel terkait PANGLIMA TNI atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Dipna Videlia Putsanra