Menuju konten utama

Gangguan Kesehatan Pengungsi Wamena Berpotensi Meningkat

Gangguan stres pascatrauma, luka, dan infeksi dikhawatirkan meningkat pasca konflik Wamena. Pemerintah menggunakan puskesmas untuk mengobati masalah tersebut.

Gangguan Kesehatan Pengungsi Wamena Berpotensi Meningkat
Warga Wamena yang diangkut menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU tiba di Sentani, Jayapura, Papua, Selasa (1/10/2019). ANTARA FOTO/Gusti Tanati/wpa/aww.

tirto.id - Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua Silwanus Sumule mengatakan, masalah kesehatan mulai mengganggu pengungsi konflik Wamena. Ia khawatir, stres pasca-trauma, luka, dan infeksi akan meningkat setelah kerusuhan yang terjadi di Wamena.

"Kemungkinan adanya kasus infeksi akibat luka kerusuhan juga akan kembali meningkat sehingga apabila kondisi sudah aman perlu adanya penyisiran kasus atau pelayanan di puskesmas," kata Silwanus di Jayapura, Kamis (3/10/2019) sebagaimana dilansir dari Antara.

Selain ancaman infeksi luka dan penyakit, kasus gangguan kesehatan pada ibu hamil juga meningkat karena beberapa ibu hamil terlihat berada di pengungsian. Para ibu hamil ini berisiko mengalami trauma atau gangguan psikologis akibat kerusuhan.

"Subklaster Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) pada pertengahan masa tanggap darurat juga perlu lebih intensif," katanya.

Oleh sebab itu, Dinas Kesehatan Provinsi Papua akan mengoptimalkan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan klinik untuk menangani masalah kesehatan korban konflik Wamena.

"Langkah atau upaya yang kami tempuh yakni memberdayakan puskesmas dan klinik yang ada di setiap lokasi pengungsian," kata Silwanus.

Selain itu, kesehatan lingkungan di lokasi pengungsian juga perlu mendapat perhatian untuk mencegah timbulnya kejadian luar biasa penyakit seperti diare, dampak, dan infeksi saluran pernapasan.

Baca juga artikel terkait KONFLIK PAPUA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Hendra Friana