Menuju konten utama
Pendaftaran CPNS 2024

Gangguan E-Meterai: Saat Digitalisasi Dipaksakan tapi Belum Siap

Peruri belum siap menghadapi ramainya pelamar CASN 2024 yang mengunjungi website e-meterai.

Gangguan E-Meterai: Saat Digitalisasi Dipaksakan tapi Belum Siap
Ematerai. foto/https://e-meterai.co.id/

tirto.id - “Sorry, you have been blocked. You are unable to access meterai-elektronik.com (Maaf, Anda telah diblokir. Anda tidak dapat mengakses meterai-elektronik.com (red.))”.

Sudah hampir dua hari, Vivi Septiandri mengeluh kesulitan karena tidak bisa membeli e-meterai atau meterai elektronik di situs web milik Perum Peruri https://meterai-elektronik.com/. Meterai elektronik ini diketahui menjadi bagian penting pada surat pernyataan hingga surat lamaran bagi pendaftar Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2024 dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Server dari kemarin under maintenance, nyoba akses beberapa kali di waktu yang berbeda tetap gangguan berlanjut. [Ini sudah] terhitung dua hari,” ujar wanita berusia 26 tahun itu kepada Tirto, Rabu (4/9/2024).

Tidak berhenti di situ, sebagai ikhtiar, wanita akrab disapa Septi ini mencoba berusaha untuk menghubungi kontak customer service. Namun, hasilnya tetap nihil karena tidak ada jawaban.

“Kalau memang belum siap dan ini pun juga kurang efektif, mending pakai meterai fisik aja malah lebih mudah,” keluh Septi.

Keluhan terhadap e-meterai ini juga sudah menjadi perbincangan di media sosial X. Hingga artikel ini ditulis kata kunci ‘Peruri’ menjadi trending topic dengan 13,7 ribu unggahan.

“Lihatlah karena kebijakan kalian @BKNgoid@peruri_id. Berapa banyak orang yang mungkin bakal gagal administrasi karena e-meterai bodoh ini,” tulis akun @Tegar09 seperti dikutip Tirto.

Akun tersebut juga menyoroti bahwa kerusakan terhadap sistem e-meterai ini dikhawatirkan justru menjadi lahan buat para calo untuk menimbun e-meterai.

“Sok-sokan wajib pakai e-meterai tapi sistem belum siap, niat mau rekrutmen apa jualan sih?,” ujar dia mempertanyakan.

Sementara akun lainnya @Rammasetya, juga meminta kepada Peruri dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk tidak memaksakan sistem digitalisasi jika pada akhirnya seperti ini. Bahkan, dia menyayangkan tidak ada kebijakan-kebijakan alternatif lain seperti mengizinkan menggunakan meterai secara manual.

“Kalau tidak siap pakai sistem, mending tidak usah. Namanya sistem pasti ada down-nya,” ujar dia.

Apa yang terjadi hari ini, tentu sangat kontras dengan semangat awal Peruri dan BKN ketika meluncurkan website tersebut. Sehari sebelum pembukaan pendaftaran CASN 2024 pada 20 Agustus 2024, keduanya telah meluncurkan website e-meterai resmi dan terpercaya melalui meterai-elektronik.com. Website yang dirancang khusus untuk memudahkan peserta CASN dalam membeli dan menggunakan e-meterai untuk berbagai keperluan dokumen pendaftaran.

Website e-meterai juga mendapatkan jaminan dari Peruri yang telah dilengkapi dengan sistem pengembalian dana bagi para calon peserta dengan kuota e-meterai yang tidak digunakan dalam satu invoice pembelian.

Kelebihan lainnya yaitu layanan pelanggan yang responsif 24 jam, e-meterai resmi dan terpercaya, serta jaminan keaslian.

Kantor Peruri

Kantor Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri). (FOTO/peruri.co.id)

Ibarat Jualan tapi Tokonya Tutup

Alih-alih memudahkan, e-meterai justru membuat para pendaftar CASN merasa kesulitan dan harap-harap cemas. Pasalnya penutupan pendaftaran CASN 2024 adalah Jumat, 6 September 2024, kecuali untuk Kemendikbud Ristek dan Kementerian Agama (Kemenag).

Pendaftaran CPNS 2024 Kemendikbud Ristek tutup pada 13 September 2024, sedangkan CPNS 2024 Kemenag tutup pada 14 September 2024.

“Apa yang mau kita harapkan dari Peruri jika masalah e-meterai saja memang tidak mampu menyediakan dengan optimal,” ujar Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, kepada Tirto, Rabu (4/9/2024).

Menurut Huda, Peruri adalah perusahaan konvensional yang terkesan dipaksakan melakukan pelayanan digital, namun secara infrastruktur sendiri belum siap. Padahal di bawah Peruri, kata Huda, ada PT Peruri Digital Security dan INA Digital yang belum lama diluncurkan. Tapi sayangnya, kinerjanya masih belum optimal dan masih konvensional.

“Di saat permintaan tinggi, sistem malah down, stok habis, dan sebagainya yang menunjukkan kesiapan digitalisasi Peruri itu tidak optimal. Harusnya sudah siap dan memprediksi permintaan akan meningkat kapan, kapan akan melandai, dan sebagainya,” ujar Huda.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Sarmuji, mengatakan kasus ini boleh dibilang memalukan karena menyangkut hajatan besar pendaftaran CASN. Harusnya sebelum diterapkan, sistem digitalisasi tersebut lebih dulu diujicobakan sampai benar-benar siap.

“Saya bisa membayangkan keruwetan pendaftaran CASN akibat e-meterai tidak bisa digunakan,” ujar Sarmuji kepada Tirto, Rabu (4/9/2024).

Oleh karenanya, Sarmuji mengatakan Komisi VI DPR RI akan mendatangi Peruri untuk menanyakan dan mendalami secara langsung masalah ini. Sebagai mitra kerja Komisi VI, tentu kondisi ini sangat disayangkan dan merugikan para pendaftar CASN.

Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, menambahkan tentu persoalan ini harus segera diperbaiki. Karena ketika ada hal-hal yang secara serentak atau waktu bersamaan membutuhkan e-meterai, harus dicek betul-betul apakah sistem bisa diakses, bisa berfungsi, dan diaplikasi dalam dalam hal pendaftaran CASN.

“Jadi kalau netizen ada mengatakan Peruri tidak becus, ya mungkin ini bentuk “saying” mereka pada Peruri memperbaiki diri. Sebab dengan berjualan e-materai itu kan itu pendapatan, dan dengan cost yang kecil harusnya untungnya juga lebih besar,” ujar dia kepada Tirto, Rabu (4/9/2024).

Dalam kasus ini, Heru lantas meminta agar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, turun tangan agar segera membenahi manajemen Peruri. Hal ini karena persoalannya bukan hanya soal tidak bisa diakses, tapi jualan e-meterai tapi tokonya tutup, dan potensi pendapatan bisa melayang.

“Artinya juga, cara berpikir manajemennya harus diluruskan bahwa sistem harus diperbaiki, disiapkan, sebab gimana mau maju BUMN kalau potensi pendapatan yang besar dilewati dengan percuma,” terangnya.

Peruri Belum Siap

Lewat akun resmi media sosial X @PeruriDigital, Peruri menyampaikan permohonan maaf atas kendala yang dialami para pelamar. Mereka berdalih gangguan yang terjadi karena ramainya orang yang mengunjungi website e-meterai.

“Halo, Sobat CASN 2024! Kami mohon maaf atas kendala yang dialami. Saat ini traffic website sedang mengalami peningkatan, sehingga menerapkan sistem antrian agar menjaga performa layanan,” tulisnya dikutip Tirto, Rabu (4/9/2024).

Sementara itu, Head of Corporate Secretary Peruri, Adi Sunardi, mengatakan dalam telah mempersiapkan infrastruktur dalam menyediakan meterai elektronik, demi mengakomodir kebutuhan pendaftaran CASN 2024.

E Meterai CPNS

E Meterai CPNS. foto/https://www.meterai-elektronik.com/guide

Tak jauh berbeda dengan unggahan di media sosial Peruri, Adi mengatakan gangguan yang terjadi karena antusiasme masyarakat yang sangat tinggi dalam beberapa hari terakhir menjelang penutupan pendaftaran CASN. Hal ini mengakibatkan perlambatan pelayanan e-materai melalui website dimaksud.

"Atas kondisi dimaksud, PERURI menyampaikan permohonan maaf atas kendala yang terjadi dalam proses pembelian dan pembubuhan materai elektronik (e-meterai), khususnya dalam proses pendaftaran CASN 2024," jelas Adi dalam keterangannya kepada Tirto, Rabu (4/9/2024).

Saat ini, pihaknya sedang melakukan upaya terbaik untuk memulihkan kualitas layanan agar website meterai elektronik dapat berfungsi secara penuh kembali oleh seluruh pelamar CASN 2024.

"Kami akan memberikan informasi lebih lanjut terkait update layanan e-meterai secara berkala sebagai bagian keterbukaan informasi kepada publik," pungkas Adi.

Baca juga artikel terkait E-METERAI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - News
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Bayu Septianto