Menuju konten utama

Menteri Basuki: ASN Kalau Tidak Mau Pindah ke IKN, Rugi

Basuki Hadimuljono menilai Aparatur Sipil Negara (ASN) Jabodetabek yang enggan pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) bakal merugi.

Menteri Basuki: ASN Kalau Tidak Mau Pindah ke IKN, Rugi
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Plt Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono saat ditemui di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Kamis (8/8/2024). (Tirto.id/Faesal Mubarok)

tirto.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menilai Aparatur Sipil Negara (ASN) Jabodetabek yang enggan pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) bakal merugi. Sebab, dengan pindah ke ibu kota baru, akan membuat masa depan ASN tersebut lebih terjamin.

"Saya pesan, kalau ASN nggak mau pindah ke IKN, rugi," pesannya kepada para ASN yang hadir di acara ASN Talent Fest, dikutip dari akun Youtube Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Rabu (28/8/2024).

Basuki mengatakan, untuk ASN yang pindah ke IKN tak perlu lagi merasakan berangkat pagi dan baru pulang kerja di malam hari, karena jarak tempuh dari Tower ASN alias hunian yang telah disiapkan pemerintah untuk para ASN dengan gedung-gedung Kementerian/Lembaga di IKN hanya membutuhkan waktu tempuh sekitar 10 menit.

Selain itu, kualitas udara dan air di IKN jauh lebih baik dari Jakarta dan sekitarnya, mengingat belum banyak polutan di sana. Paling penting, dengan pindah ke IKN menurutnya akan baik bagi peningkatan karir para ASN.

"Di Jakarta ini, di Jabodetabek hidup kita akan susah. Berangkat jam 6, setengah 6 pagi, pulang jam 9 malem. Di sana (IKN) 10 menit dengan udara yang sangat segar, air yang baik. Apalagi dan itu untuk karir anda ke depan itu di IKN," jelas Basuki.

Basuki juga menjelaskan, pemerintah memang memperuntukkan pembangunan IKN bagi generasi muda. Hal ini terlihat dari seluruh desain serta tata kota, dan tata kelola IKN yang telah disesuaikan untuk generasi milenial dan generasi Z (Gen Z).

"IKN adalah buat yang milenial dan Gen Z, bukan buat saya, bukan buat Pak Jokowi," tegas Basuki.

Karenanya, profil demograsi ASN di IKN pun mengacu pada data demografi Indonesia yang saat ini didominasi oleh generasi muda. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2024 porsi pendduk Gen Z mencapai 28 persen, milenial 26 persen, Gen X 22 persen, dan Post Gen Z maupun Baby Boomers 11persen.

Namun, berdasar data LAN 2022, demografi ASN untuk generasi milenial dan Z masing-masing masih sebesar 34,54 persen dan 13,32 persen. Sedangkan porsi ASN dari generasi yang lebih tua masih sebesar 48,64 persen.

"Jadi talenta-talenta kita di sana diutamakan digital expert, untuk bisa operasikan kota IKN ini digital expert, kita utamakan untuk para ASN kita," sambungnya.

Sementara itu, menurut Basuki, sampai saat ini sudah ada 12 tower ASN yang siap dihuni. Dalam pembagiannya, satu rumah akan digunakan oleh satu ASN yang telah berkeuarga, sedangkan hunian untuk para ASN lajang akan menggunakan skema sharing atau rumah bersama.

"Jadi, nanti bisa digunakan oleh ASN yang sudah berkeluarga maupun yang masih jomblo. Kalau jomblo, mereka akan berbagi tempat, karena satu apartemen memiliki 3 kamar dengan luas 98 m2, lengkap dengan kamar mandi. Jadi, kalau masih jomblo bisa sharing, tapi kalau yang berkeluarga, ya satu unit sendiri," bebernya.

Baca juga artikel terkait IKN atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Anggun P Situmorang