Menuju konten utama

Fungsi Laring dan Strukturnya pada Manusia

Apa saja fungsi laring dan bagaimana struktur organnya? Berikut ini penjelasan fungsi laring beserta daftar bagian penyusun strukturnya.

Fungsi Laring dan Strukturnya pada Manusia
Diagram ilustrasi vektor anatomi laring. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Laring adalah organ berbentuk tabung yang terletak di bagian depan leher, tepat di bawah faring dan atas trakea. Struktur laring tersusun dari tulang rawan, otot, selaput lendir dan jaringan lain. Fungsi laring terkait dengan pernapasan dan suara.

Berada di pangkal tenggorokan, laring melindungi saluran pernapasan bagian bawah agar makanan tidak masuk ke dalam trakea. Dalam sistem pernapasan manusia, laring juga berfungsi sebagai saluran udara yang masuk menuju paru-paru.

Tidak kalah penting, laring berfungsi untuk menghasilkan suara. Tempat keluarnya suara dari pangkal tenggorokan (fonasi) ini sering disebut sebagai kotak suara.

Fungsi Laring

Fungsi laring adalah membantu sistem pernapasan dan memproduksi suara. Dua fungsi ini berkaitan dengan letak laring di pangkal tenggorokan dan organ-organ penyusunnya.

Bagaimana cara kerja laring? Berikut ini penjelasan mengenai fungsi laring dalam sistem pernapasan manusia dan perannya sebagai penghasil suara:

1. Fungsi laring pada sistem pernapasan

Laring berfungsi untuk menjaga kelancaran pernapasan dan pencernaan. Saat bernapas normal, udara dari hidung dan mulut mengalir melalui faring, laring, dan bronkus.

Saat udara masuk ke tenggorokan, pita suara di laring mengendur dan terbuka sebagian, memungkinkan aliran udara menjadi optimal. Jika tubuh membutuhkan banyak oksigen, pita suara di laring akan terbuka lebih lebar untuk memaksimalkan asupan udara.

Dalam sistem pernapasan manusia, laring sekaligus berfungsi sebagai pelindung. Ketika ada partikel asing memasuki saluran pernapasan, laring akan memicu refleks batuk untuk mengeluarkannya.

Yang juga penting, laring berfungsi untuk mengarahkan makanan ke sistem pencernaan agar tidak mengganggu pernapasan. Saat manusia menelan makanan, epiglotis (katup di atas laring) akan menutup untuk mencegahnya masuk ke saluran pernapasan.

Epiglotis bagaikan gerbang yang mengarahkan makanan ke kerongkongan dan berlanjut menuju lambung. Karena ada epiglotis, makanan tak bisa masuk ke saluran pernapasan bagian bawah, terutama trakea.

Saat proses menelan makanan terjadi, epiglotis bergeser ke bawah, menutup trakea dan mengarahkan makanan ke kerongkongan. Jika epiglotis tidak tertutup sempurna, kondisi yang disebut tersedak akan terjadi.

Jika diringkas, daftar fungsi laring sebagai organ pernapasan adalah sebagai berikut:

  • Menjadi saluran udara saat pernapasan terjadi.
  • Mengoptimalkan aliran udara saat tubuh butuh banyak oksigen.
  • Mencegah partikel asing masuk saluran pernapasan dengan memicu batuk.
  • Mencegah makanan/minuman masuk saluran pernapasan bagian bawah.
  • Mencegah tersedak saat menelan makanan.

2. Fungsi Laring untuk Mengeluarkan Suara

Laring adalah organ yang kompleks dan penting. Selain menjadi organ pernapasan, laring berfungsi untuk menghasilkan suara. Pita suara, otot-otot laring, dan ruang resonansi di atasnya bekerja sama untuk menghasilkan berbagai suara vokal.

Di dalam laring, terdapat pita suara, dua lipatan jaringan elastis yang bergetar saat udara melewatinya. Getaran tersebut menghasilkan suara yang kemudian dapat diubah menjadi berbagai suara vokal, seperti berbicara, berteriak, dan bernyanyi.

Bentuk dan posisi pita suara dapat memengaruhi nada dan kualitas suara. Pita suara yang lebih tebal dan panjang menghasilkan suara lebih rendah, sedangkan yang lebih tipis dan pendek menghasilkan suara lebih tinggi. Laring yang besar umumnya menghasilkan suara yang lebih dalam.

Laring tidak hanya terdapat di manusia, tapi juga hewan-hewan vertebrata. Fungsi laring untuk memproduksi suara pun berlaku pada hewan vertebrata.

Namun, laring pada manusia telah mencapai perkembangan evolusi lebih tinggi daripada hewan vertebrata. Akibatnya, laring pada manusia bisa mengartikulasikan ucapan.

Perbedaan Fungsi Faring dan Laring

Meskipun namanya mirip, fungsi faring dan laring berbeda. Perbedaan Fungsi faring dan laring dipengaruhi oleh letak dan struktur organnya.

Faring adalah organ bagian belakang tenggorokan yang menghubungkan rongga hidung dan mulut dengan laring dan esofagus. Faring memiliki fungsi utama dalam menelan dan berbicara.

Sementara itu, laring merupakan organ berbentuk tabung yang terletak di bawah faring dan atas trakea. Laring memiliki fungsi utama dalam memproduksi suara dan melindungi saluran pernapasan.

Faring dan laring punya struktur yang berbeda. Faring memiliki dinding berotot, amandel, dan uvula yang membantu dalam menelan. Laring memiliki tulang rawan, pita suara, dan epiglotis yang membantu dalam menghasilkan suara dan melindungi saluran pernapasan.

Ada sejumlah perbedaan faring dan laring dalam konteks fungsi maupun strukturnya. Dari segi fungsi, faring berkaitan dengan pernapasan sekaligus pencernaan. Sebaliknya, laring hanya berhubungan dengan sistem pernapasan. Berikut ini daftar perbedaan fungsi faring dan laring:

Fungsi Laring Fungsi Faring
Saluran keluar-masuknya udara Jalur keluar-masuk makanan dan udara.
Mencegah makanan masuk trakea Mengalirkan makanan ke organ pencernaan
Mencegah tersedak saat menelan Membantu proses menelan makanan
Memproduksi suara dari pita suara Menjaga tekanan di telinga

Struktur Laring

Laring manusia umumnya memiliki panjang dan lebar 4-5 cm. Ukuran laring wanita lebih kecil daripada milik pria, demikian pula pada anak-anak dan dewasa.

Struktur laring terbentuk dari kerangka tulang rawan, selaput lendir, serta sejumlah otot dan ligamen yang bisa bergerak maupun menjaga kestabilan.

Secara umum, laring terbagi menjadi tiga bagian utama. Ketiganya adalah Supraglotis (di atas pita suara), Glotis (bagian tengah yang menampung pita suara), dan Subglotis (area bawah yang terhubung dengan tenggorokan).

Penjelasan tentang struktur laring pada manusia adalah sebagai berikut:

1. Tulang rawan

Laring punya 9 tulang rawan. Enam tulang rawan tadi berpasangan, yakni tulang rawan kornikulata, tulang rawan runcing, dan tulang rawan arytenoid. Tiga lainnya tunggal yaitu epiglotis, tulang rawan krikoid, dan tulang rawan tiroid.

Berikut detail bentuk dan fungsi masing-masing tulang rawan di laring:

  • Tulang rawan tiroid: mengelilingi interior laring, membentang vertikal, menjadi pelindung. Bagian ini membentuk tonjolan di laring yang dikenal sebagai jakun.
  • Tulang rawan krikoid: terletak di bagian inferior laring.
  • Tulang rawan arytenoid: keras tetapi fleksibel, berbentuk piramida, dan terletak di bagian posterior tulang rawan krikoid.
  • Tulang rawan kornikulata: elastis dan berbentuk kerucut yang berartikulasi dengan puncak tulang rawan arytenoid.
  • Tulang rawan runcing: dikenal sebagai tulang rawan Wrisberg, berfungsi menopang pita suara dan aspek lateral epiglotis.
  • Epiglotis: penutup bukaan laring yang berbentuk daun tulang rawan elastis.

2. Epiglotis

Epiglotis merupakan katup yang menutupi laring saat menelan untuk mencegah makanan masuk ke saluran pernapasan, terutama trakea. Bagian paling atas dari laring ini melekat pada tulang hyoid yang terhubung ke bagian inferior faring.

3. Pita suara

Pita suara berupa dua lipatan jaringan elastis yang terletak di dalam laring. Pita suara ini akan bergetar saat udara melewatinya sehingga ia menghasilkan suara. Saat manusia berbicara, posisi pita suara bisa berubah untuk mengubah volume bunyi.

4. Mukosa

Mukosa merupakan lapisan jaringan yang melapisi bagian dalam laring dan menghasilkan lendir untuk menjaga kelembaban.

5. Ligamen Laring

Laring memiliki 2 jenis ligamen. Ligamen intrinsik menghubungkan tulang-tulang rawan di laring. Adapun ligamen ekstrinsik berfungsi menempelkan laring ke bagian lain, terutama trakea dan tulang hyoid.

6. Rongga Laring

Laring memiliki ruang di bagian dalam. Rongga itu memanjang dari bagian atas laring hingga tulang rawan krikoid, dan bentuknya seperti limas. Rongga laring lebar di bagian atas dan bawah, tapi menyempit di tengah sehingga membagi ruang menjadi supraglotis, glotis, dan infraglotis atau (subglotis)

7. Glotis

Glotis merupakan bagian rongga laring yang ditempati oleh pita suara. Bagian ini tersusun dari 2 lembar tulang rawan berpasangan yang membentuk pita suara.

Ilustrasi anatomi laring

Anatomi laring dengan skema struktur berlabel dan pandangan medis pendidikan. FOTO/iStockphoto

Ciri-ciri Laring

Ada beberapa karakteristik khusus yang membuat laring berbeda dari organ-organ lain di tenggorokan atau leher. Beberapa ciri laring yang dapat menjadi pembeda dengan organ tubuh lainnya adalah:

  • Berbentuk tabung dengan panjang 4-5 cm pada orang dewasa.
  • Terletak di antara faring dan trakea.
  • Tersusun atas tulang rawan, otot, dan jaringan lain.
  • Memiliki pita suara yang berperan dalam produksi suara.
  • Dilengkapi dengan epiglotis untuk melindungi saluran pernapasan saat menelan.

Penyakit yang Menyerang Laring

Laring dapat mengalami berbagai gangguan kesehatan. Gangguan ini dapat berkisar dari peradangan ringan hingga kondisi serius seperti kanker. Berikut beberapa penyakit yang dapat memengaruhi fungsi laring:

1. Laringitis

Laringitis adalah peradangan pada laring yang dapat menyebabkan suara serak, batuk, dan sakit tenggorokan. Penyebabnya bisa dari infeksi virus atau bakteri, penggunaan suara berlebihan, alergi, atau refluks asam lambung.

2. Kanker laring

Pertumbuhan sel abnormal pada laring dapat menyebabkan timbulnya kanker, sehingga muncul gejala seperti suara serak, batuk berdarah, dan kesulitan menelan. Beberapa hal yang berisiko memicu kanker laring seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan paparan zat berbahaya.

3. Polip laring

Pertumbuhan tumor jinak pada pita suara yang dapat menyebabkan suara serak dan perubahan suara. Penyebabnya belum diketahui secara pasti, namun diduga terkait dengan iritasi kronis pada laring.

4. Kelumpuhan pita suara

Kerusakan pada saraf yang mengendalikan pita suara dapat menyebabkan suara serak, atau bahkan kehilangan suara. Penyebabnya bisa dari trauma, infeksi, atau tumor.

5. Stenosis laring

Penyempitan pada laring yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan suara serak. Penyebabnya bisa dari peradangan kronis, tumor, atau trauma.

Baca juga artikel terkait ORGAN TUBUH atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Addi M Idhom