Menuju konten utama

FPKS Apresiasi Pertemuan Presiden-GNPF

Menurut Jazuli pertemuan tersebut bisa menjadi sarana rekonsiliasi dan merupakan berkah di hari raya Idul Fitri.

FPKS Apresiasi Pertemuan Presiden-GNPF
Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan GNPF-MUI di Istana Negara. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini menanggapi pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia. Jazuli menilai pertemuan tersebut bisa menjadi sarana rekonsiliasi kebangsaan dan menjaga suasana kebangsaan yang makin kondusif sekaligus produktif.

"Inilah berkah hari raya Idul Fitri, sesama warga bangsa saling memaafkan, saling silaturahim, apalagi inisiatif itu datang dari pemimpin republik. Saya yakin silaturahim membawa berkah bagi bangsa ini," kata Jazuli di Jakarta, Kamis (27/6/2017).

Jazuli memberikan apresiasi kepada Presiden Jokowi yang berkenan menerima GNPF-MUI, yang sebenarnya telah lama ingin bertemu dan berdialog dengan Presiden.

Menurut dia, harus diakui bahwa bangsa ini sedang mengalami disharmoni sosial selama beberapa waktu lalu hingga saat ini, terutama sejak aksi-aksi Bela Islam.

"Bahkan, ada upaya menstigmatisasi aksi-aksi tersebut sebagai anti-kebhinnekaan, anti-Pancasila, anti-NKRI. Ada pula persepsi kriminalisasi terhadap ulama sejak aksi-aksi tersebut sehingga menimbulkan perasaan kolektif terjadinya ketidakadilan di kalangan umat," ujarnya.

Anggota Komisi I DPR itu berharap dengan pertemuan silaturahim tersebut, ada komunikasi dan dialog langsung sehingga aspirasi ulama tersampaikan dengan baik kepada Presiden dan bisa diakomodir demi menjaga persatuan dan kesatuan nasional.

Jazuli menilai sikap saling menghormati antar umat beragama dan antar komponen bangsa bisa terbangun komunikasi yang baik antar lembaga, antar rakyat dan pemerintah, antar pemeluk agama yang akan berpengaruh besar dalam menjaga persatuan dan kesatuan serta kemajuan bangsa.

Hal itu menurut dia merupakan rekonsiliasi kebangsaan, agar kondisi kebangsaan tidak lagi hiruk pikuk dengan polemik dan saling serang diantara sesama anak bangsa.

Baca juga artikel terkait HARI RAYA IDUL FITRI atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yandri Daniel Damaledo
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo