tirto.id - Pithecanthropus mojokertensis merupakan salah satu jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia, tepatnya di Desa Perning, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Sejarah mencatat, nama fosil ini memiliki arti "manusia tegak dari Mojokerto".
Fosil Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia ada tiga jenis, yakni Erectus, Mojokertensis, dan Soloensis. Riwayat penemuan fosil Pithecanthropus dimulai pada 1890 dengan penemuan di Trinil, Solo, Jawa Tengah.
Dikutip dari Amurwani Dwi dan kawan-kawan dalam Sejarah Indonesia (2014:24), penemunya adalah ahli anatomi berkebangsaan Belanda, Eugene Dubois, yang ketika itu menemukan beberapa rangka manusia purba.
Rangka manusia purba itu kemudian disusun ulang. Bentuknya yang menyerupai kera menjadikan susunan fosil itu diberi nama Pithecanthropus erectus atau "manusia kera yang berjalan tegak".
Pithecanthropus adalah jenis fosil manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Salah satunya di Mojokerto, Jawa Timur, yang kemudian dinamakan Pithecanthropus mojokertensis atau "manusia kera dari Mojokerto".
Penemu dan Lokasi Penemuan
Berdasarkan catatan Hasnawati dalam buku Modul Sejarah Kelas X (2020:8), jenis Pithecanthropus mojokertensis masih termasuk kategori Homo erectus.
Di berbagai belahan dunia, jenis ini punya penamaan yang berbeda, misalnya Afrika (Homo ergaster), Indonesia (Pithecanthropus), Tiongkok (Sinantropus pekinensis), dan Eropa (Neanderthalensis).
Dikutip dari artikel dalam website Kemendikbud, fosil Pithecanthropus mojokertensis ditemukan pertama kali oleh G.H.R. von Koenigswald dan Weidenreich pada 1936. Lokasi penemuannya adalah Desa Perning, Mojokerto, Jawa Timur.
Diduga, jenis manusia purba ini pernah hidup mulai zaman Pleistosen awal, tengah, dan akhir. Di Jawa, fosil sejenis ditemukan di beberapa titik, dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Perbedaan namanya disebut berdasarkan lokasi penemuan.
Selain itu, terdapat lagi penemuan jenis Pithecanthropus Mojokertensis lainnya. Penemunya adalah Tjokrohandojo atau Andojo, orang Indonesia yang membantu pekerjaan von Koenigswald.
Tjokrohandojo menemukan beberapa tengkorak atau fosil manusia purba usia anak-anak di Kepuhklagen, utara Mojokerto, Jawa Timur.
Ciri-ciri Pithecanthropus Mojokertensis
- Memiliki badan yang hampir tegak dengan tinggi sekitar 165-180 cm.
- Punya alat kunyah (gigi) berupa geraham dan rahang yang kuat.
- Bagian kening terlihat menonjol.
- Hidung pada wajah berukuran lebar dan tidak punya dagu.
- Tulang kepala belakang terlihat menonjol.
- Kapasitas volume otak kurang sempurna, yakni 750 hingga 1.300 cc.
- Konsumsi sehari-harinya adalah daging hewan buruan.
- Hidup berkelompok dan nomaden (berpindah-pindah tempat).
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Iswara N Raditya