Menuju konten utama

Singapura Mendominasi Investasi ke Indonesia Januari-Maret 2020

Negara-negara dunia menyuntikkan dana asing ke Indonesia melalui Singapura, sehingga tercatat ada investasi besar dari negara tetangga itu.

Singapura Mendominasi Investasi ke Indonesia Januari-Maret 2020
Pengunjung menikmati pemandangan "Rain Vortex" atau air terjun dalam ruangan di Bandara Jewel Changi, Singapura, Selasa (10/9/2019). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.

tirto.id -

Realisasi investasi pada Triwulan I pada periode Januari-Maret 2020 kembali didominasi oleh investasi dari negara Singapura.

Total investasi yang masuk ke RI sebesar 2,7 miliar dolar AS atau setara Rp41,31 triliun dengan kurs saat ini Rp15.300. Investasi yang masuk dari Singapura merupakan 40 persen dari total investasi Penanaman Modal Asing (PMA) pada triwulan I .

Plt Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Farah Indriani mengatakan, investasi asing berkontribusi sebesar Rp98 triliun dan investasi dalam negeri sebesar Rp112,7 triliun dengan total realisasi investasi mencapai Rp201,7 triliun atau 23,8 persen dari target realisasi investasi tahun 2020 yaitu Rp886 triliun.

Investasi dari Singapura pada periode Triwulan I 2020 ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan periode yang sama pada 2019, yaitu tumbuh sebesar 58 persen dengan nilai investasi sebelumnya sebesar 1,72 miliar dolar AS.

“Bahkan, jika dibandingkan dengan Triwulan IV 2019, investasi Singapura meningkat tajam 141 persen dengan nilai investasi sebelumnya hanya 1,13 miliar, dolar AS,” terang dia via rilis, Rabu (29/4/2020).

Selain Singapura, ada pula lima negara yang menempati peringkat teratas investasi pada periode triwulan I 2020. Sebut saja Cina yang pada triwulan I berinvestasi 1,3 miliar dolar AS atau setara Rp19,89 triliun, Hong Kong 0,6 miliar dolar AS atau setara Rp9,1 triliun.

Kemudian di posisi ketiga ada Jepang dengan total investasi 0,6 miliar dolar AS atau setara Rp9,1 triliun dan Malaysia 0,5 miliar dolar AS atau setara Rp7,6 triliun.

“Hal yang menarik di sini adalah Malaysia juga masuk dalam 5 besar PMA. Ada 2 negara anggota ASEAN yang aktif berinvestasi di Indonesia. Hanya saja untuk Malaysia, nilainya masih dinamis dalam 5 tahun belakangan,” kata dia.

Farah mengatakan, investasi yang dilakukan Singapura selalu pada peringkat teratas. Total investasi asal Singapura selama 3 tahun terakhir mencapai 26,87 miliar dolar AS atau sekitar Rp411 triliun.

Farah menjelaskan bahwa investasi asal Singapura ini tidaklah murni dari negara Singapura saja. Dalam data tersebut, banyak investasi dari negara-negara lain seperti Korea Selatan, Tiongkok, Amerika Serikat, maupun Eropa melakukan investasinya ke Indonesia melalui Singapura.

“Jadi negara-negara tersebut membangun hub-nya di Singapura, kemudian berinvestasi di Indonesia. Dalam sistem kita, tercatat asal negara investasi dari Singapura. Maka tidak aneh jika Singapura selalu berada di peringkat teratas investasi di Indonesia. Ke depan, kita ajak negara-negara tersebut untuk langsung berinvestasi di Indonesia,” terang dia.

Berdasarkan data yang ada di Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi BKPM, investasi dari Singapura pada periode Triwulan I Tahun 2020 didominasi oleh sektor Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi sebesar 431,9 juta dolar AS, Listrik, Gas, dan Air 373,1 juta dolar AS.

Ada pula sektor investasi di Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Peternakan sebesar 338,6 juta dolar AS, Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran sebesar 286,1 juta dolar AS dan Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin, dan Peralatannya sebesar 285,9 juta dolar AS.

Berdasarkan lokasi, investasi Singapura mayoritas berada di Provinsi DKI Jakarta 596.5 juta dolar AS. Kemudian disusul oleh Kepulauan Riau 368,1 juta dolar AS, Sumatera Utara 356,8 juta dolar AS, Lampung 323,5 juta dolar AS dan Jawa Barat 266 juta dolar AS.

Baca juga artikel terkait INVESTASI ASING atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali