Menuju konten utama

BKF Sebut Corona Bikin Investasi Tak Banyak Dongkrak Ekonomi 2020

Investasi selama tahun 2020 tidak akan banyak menolong perekonomian selama pandemi Corona atau COVID-19, menurut Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu.

BKF Sebut Corona Bikin Investasi Tak Banyak Dongkrak Ekonomi 2020
Ilutrasi Saham. foto/istockphoto.

tirto.id - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Nathan Kacaribu menyatakan investasi selama tahun 2020 tidak akan banyak menolong perekonomian selama pandemi Corona atau COVID-19.

Menurut Febrio, investasi tahun 2020 akan sulit direalisasikan meski perencanaannya sudah rampung lantaran adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Kalau ada investasi uangnya ada tapi kalau aktivitas membangun pabriknya enggak bisa karena ada PSBB dan sebagainya. Bukan hanya uangnya terbatas tetapi kita juga gerakan secara sosial juga sangat terbatas,” ucap Febrio dalam siaran live di akun Youtube BKF, Senin (20/4/2020).

Risikonya, perekonomian bisa jadi tidak bergerak. Febrio menyebut situasi ini “perekonomian sedang beristirahat.” Prediksi investasi untuk kuartal II (Q2) dan kuartal III (Q3), katanya, juga sedang tidak bagus-bagusnya karena berada di tren negatif.

Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) saja, realisasi investasi asing pada kuartal I/2020 turun 9,2 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2019. Nilainya hanya mencapai Rp98,3 triliun.

Meski kelihatannya baik, ia mengingatkan ada risiko di balik situasi itu. Pemerintah, katanya, berupaya agar usai lama beristirahat, perekonomian tidak susah dibangunkan.

“Ketika orang sudah menganggur dan orang untuk dihire kembali itu susah. Ini yang kita harapkan untuk dibatasi agar ekonomi kita tidak terlalu lama istirahatnya sehingga bangunnya susah,” ucap Febrio.

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam teleconference bersama wartawan, Jumat (17/4/2020) juga sudah mewanti-wanti perlambatan ini. Ia bilang penurunan investasi memang tidak bisa dihindari karena masyarakat mengurangi konsumsi dan aktivitas sosial-ekonomi terkendala kebutuhan menjaga jarak. Ia pun mengupayakan agar meski diterapkan PSBB dampak ekonominya bisa ditekan sekecil mungkin.

“Diakui bahwa dengan adanya PSBB kemudian orang tidak melakukan kegiatan sosial dan ekonomi terutama pada yang berinteraksi langsung dan ini pasti akan mengurangi baik dari sisi konsumsi maupun dari sisi kegiatan-kegiatan investasi,” ucap Sri Mulyani.

Baca juga artikel terkait PANDEMI CORONA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri