Menuju konten utama

.Feast Menjadi Lembut dan Penuh Kasih di Single Baru, "Nina".

"Nina" adalah single ketiga dari calon album ketiga .Feast, Membangun & Menghancurkan.

.Feast Menjadi Lembut dan Penuh Kasih di Single Baru,
Foto Feast. Foto/ffeastt

tirto.id - .Feast selama ini dikenal dengan lagu-lagu rock anthemic dengan tema-tema sosiopolitik. Namun di single terbarunya, mereka mencoba sesuatu yang baru.

Dalam single yang diproduseri oleh Vega Antares ini, .Feast mengambil tema pergeseran besar dalam hidup mereka. Diambil dari nama putri gitaris Adnan Satyanugraha, lagu "Nina" ini punya iringan musik yang lembut, seperti menyiratkan kasih sayang orang tua pada anaknya.

"Nina" adalah single ketiga dari calon album ketiga .Feast, Membangun & Menghancurkan yang sudah lama dinantikan dan rencananya akan dirilis pada bulan Agustus 2024. Lagu ini dirilis oleh Sun Eater ke platform musik digital pada 5 Juli 2024.

Berhubung tema Membangun & Menghancurkan secara keseluruhan membahas hal-hal yang mengubah dan menjungkirbalikkan kehidupan Adnan, vokalis Baskara Putra, gitaris Dicky Renanda dan bassist Fadli Fikriawan selama beberapa tahun terakhir, maka .Feast merasa butuh menulis lagu yang terinspirasi oleh akrobat kehidupan mereka karena pernikahan dan menjadi orang tua.

Dengan iringan musik yang lebih lembut dan terasa lebih pas kembang karya-karya .Feast yang paling

terkenal – termasuk dua single terbaru “Konsekuens” dan “Politrik” yang sudah rilis terlebih dulu-- lirik ciptaan Baskara dan Adnan untuk “Nina” berisi pesan untuk sang anak dari sudut pandang orang tua yang berusaha memberikan yang terbaik di tengah banyaknya cobaan hidup.

“Maaf atas perjalanan yang tak sempurna/Namun percayalah untukmu kujual dunia," tulis mereka.

Namun tentu saja, .Feast masih punya benang merah tentang kepahitan di lirik lagu sentimental seperti "Nina", karena ada juga lirik seperti: “Saat dewasa kau kan mengerti, karena kelak kau kan tersakiti."

Untuk membantu memberi nyawa terhadap “Nina”, .Feast mengajak Vega Antares yang dikenal sebagai vokalis-gitaris band indie rock asal Surabaya, Vox, serta kolaborator andalan di berbagi proyek Ahmad Dhani. Sentuhan briliannya ketika menjadi produser Bilal Indrajaya, meyakinkan .Feast bahwa Vega adalah orang yang tepat untuk menangkap emosi "Nina".

Nama lain yang juga ikut berkontribusi di lagu ini adalah Dias Widjajanto yang mengisi drum, Dennis Ferdinand sebagai pengarah vokal, Rama Harto sebagai penata suara, dan Dimas Pradipta sebagai penyelaras akhir. Selain itu, suasana keluargaan pada “Nina” semakin terasa berkat kehadiran teman-teman .Feast dari Sun Eater – Rifanda Putri, Raffi Zahrandika, Dieke Yunas, dan Hanief Bagus Pratama – yang menyediakan vokal latar dan koor.

Sifat lembut lagu “Nina” mungkin akan mengejutkan pendengar lama .Feast yang sudah terbiasa dengan tembang-tembang agresif seperti “Fastest Man Alive” dan “Camkan”. Tak tertutup kemungkinan bahwa akan ada yang geli hanya karena band ini menulis lagu untuk anak. Namun "Nina" serta Membangun & Menghancurkan adalah tanda kedewasaan .Feast sebagai band dan manusia, sudah saatnya bagi pendengar mereka untuk ikut dewasa bersama – dan mungkin juga sekalian melahirkan generasi penggemar yang baru.

Baca juga artikel terkait FEAST atau tulisan lainnya dari Siaran Pers

tirto.id - Musik
Penulis: Siaran Pers
Editor: Nuran Wibisono