Menuju konten utama

Faldo soal Pernyataan Adian Napitupulu: Bisa Jadi Fitnah

Faldo memastikan Presiden Joko Widodo akan tetap mematuhi konstitusi sesuai kehendak rakyat.

Faldo soal Pernyataan Adian Napitupulu: Bisa Jadi Fitnah
Politikus muda Faldo Maldini. (ANTARA FOTO/Dyah Dwi)

tirto.id - Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini merespons pernyataan politikus PDIP Adian Napitupulu soal keretakan hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Adian menilai Jokowi telah mengkhianati PDIP salah satunya dengan merestui Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto.

"Kami sayang Bang Adian. Beliau politikus yang layak jadi teladan. Kalau enggak ada bukti, bisa jadi fitnah. Kalau dari kami, senyumin aja. Sama-sama menahan diri, tidak usah memperkeruh situasi," kata Faldo dalam keterangan tertulis, Rabu (25/10/2023).

Dia menilai perbedaan pandangan hal biasa. Dia pun menduga Adian juga pernah berbeda pandangan dengan PDIP.

"Itu biasa. Saya kira Bang Adian bukan orang yang nunduk-nunduk kalau hati dan pikirannya tidak sama dengan apa yang terjadi," kata Faldo.

Faldo memastikan Jokowi akan tetap mematuhi konstitusi sesuai kehendak rakyat. Dia mengklaim Jokowi masih menghormati Megawati.

"Yang jelas, Pak Jokowi selalu tunduk pada konstitusi dan kehendak rakyat. Bu Mega dan Pak Jokowi sama-sama negarawan, tentunya beda pandangan bukan alasan untuk terpecah. Mereka tentu punya kesabaran revolusioner," ungkap Faldo.

"Sekarang, Pak Jokowi tentu masih hormat kepada Bu Mega. Jadi, bukan hal yang perlu digosok-gosok terus," tambah Faldo.

Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres PDIP, Adian Napitupulu menilai Presiden Joko Widodo dan keluarganya telah mengkhianati PDIP.

Salah satu tindakan pengkhianatan yang dilakukan Jokowi kepada PDIP, menurut Adian adalah dengan merestui Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto.

Adian menilai permasalahan itu bermula saat keinginan Jokowi untuk penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode ditolak oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Bahkan Adian menilai keluarga Jokowi sudah terlalu banyak meminta kepada PDIP, seperti meminta rekomendasi untuk maju menjadi wali kota bagi Gibran di Solo dan kursi wali kota bagi menantunya, Bobby Nasution di Medan. Tak hanya itu saja, Adian juga mengungkit jasa PDIP yang telah berjuang menjadikan Jokowi sebagai presiden saat ini.

Baca juga artikel terkait KERETAKAN HUBUNGAN JOKOWI MEGAWATI atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Intan Umbari Prihatin