Menuju konten utama

Fakta Kasus Bunuh Diri Satu Keluarga di Malang, Apa Motifnya?

Fakta-fakta kasus bunuh diri satu keluarga di Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang menurut pihak kepolisian.

Fakta Kasus Bunuh Diri Satu Keluarga di Malang, Apa Motifnya?
Ilustrasi Mayat. foto/Istockphoto

tirto.id - Masyarakat Kabupaten Malang dihebohkan dengan penemuan satu keluarga yang meninggal bersamaan karena diduga bunuh diri. Satu keluarga yang meninggal terdiri dari suami berinisial WE (43), istri berinisal S (40), dan anak perempuan berinisial ARE (12).

Ketiganya ditemukan meninggal di rumah mereka yang beralamat di Borobugis RT.03/RW.10, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, pada Selasa (12/12/2023).

Ketiga anggota keluarga meninggalkan satu orang anak perempuan berinisial AKE. AKE adalah anak kandung WE dan S sekaligus saudara kembar ARE yang ikut meninggal bersama kedua orang tuanya.

Janazah WE, S, dan ARE ditemukan oleh AKE. AKE pula yang melaporkannya ke tetangga sekitar terkait kondisi keluarganya. Pihak kepolisian memang meyakini kasus ini merupakan bunuh diri, namun motifnya masih diselidiki.

Depresi bukanlah persoalan sepele. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

Fakta-Fakta Kasus Bunuh Diri Sekeluarga di Kabupaten Malang

Peristiwa dugaan bunuh diri di Pakis, Malang, menyita perhatian publik. Banyak orang menyayangkan kejadian ini dan bersimpati pada anak yang ditinggalkan, AKE.

Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan seiring dengan temuan jasad sekeluarga yang diduga bunuh diri di Malang. Berikut ini fakta-fakta kasus bunuh diri satu keluarga di Malang yang telah dirilis oleh kepolisian:

1. Ayah berprofesi seorang guru

Korban WE yang merupakan ayah sekaligus kepala keluarga berprofesi sebagai guru SD. Istrinya S merupakan ibu rumah tangga yang sehari-harinya ikut membantu perekonomian dengan berjualan kue.

WE dan S memiliki dua orang anak kembar, yaitu ARE dan AKE yang baru masuk SMP. ARE ikut meninggal dunia bersama kedua orang tuanya, sedangkan AKE selamat.

2. Ketiga jasad ditemukan oleh salah satu anak

Jasad sekeluarga yang diduga bunuh diri di Malang ditemukan oleh salah satu anak keluarga tersebut yang selamat, AKE. Menurut pengakuan AKE, peristiwa dugaan bunuh diri kemungkinan dilakukan pukul 03.00 WIB.

Saat itu dia melihat ayahnya membangunkan ARE dan memintanya pindah ke kamar lain bersama ibunya. WE, S, dan ARE lalu berada dalam satu kamar.

AKE tidak terlalu menggubris hal itu dan tidur kembali. Ketika terbangun dan menyadari sudah kesiangan untuk menjalankan salat subuh, AKE segera menuju kamar orang tuanya untuk membangunkan.

Anehnya, saat dibangunkan orang tuanya tidak merespons sama sekali ketukan pintu dari AKE. AKE mulai curiga dan berteriak minta tolong pada tetangganya.

Para tetangga lalu masuk rumah dan membuka pintu kamar. Saat pintu terbuka, WE terlihat telah berlumuran darah.

3. Ditemukan pesan terakhir

Sebelum mengakhiri hidup bersama istri dan salah satu anak perempuannya, WE sempat menulis pesan pada anaknya yang lain, yakni AKE. Pada AKE, WE berpesan yang intinya, "Jaga diri kakak baik-baik, menurut sama uti (nenek), uang papa mama untuk pemakaman."

Pesan tersebut ditemukan polisi di TKP yang ditulis memakai spidol hitam. Karakter tulisannya identik dengan goresan pena pada buku agenda milik WE.

4. Kondisi korban saat ditemukan

Jenazah WE, S, dan ARE ditemukan meninggal dalam kondisi berlainan. S dan ARE ditemukan mulutnya berbusa dan bau menyengat. Dugaannya, mereka menenggak racun serangga karena ditemukan gelas dan bungkus obat nyamuk cair.

Beda halnya dengan WE, dia tampak berlumuran darah karena adanya luka sayat yang amat dalam pada tangan kirinya. WE diduga menyayat tangannya menggunakan benda tajam. Saat dibawa ke rumah sakit terdekat, WE sudah dalam kondisi meninggal.

5. Motif dugaan bunuh diri masih diselidiki

Polres Malang masih melakukan penyelidikan terkait misteri meninggalnya satu keluarga. Dugaan sementara ketiganya meninggal karena bunuh diri. Namun, motif bunuh diri sekeluarga itu masih menjadi misteri.

"Jadi, dugaan sementara, mengarah bunuh diri dilakukan oleh satu keluarga. Satu keluarga ini beranggotakan empat orang. Untuk motif, masih sangat kami dalami," kata Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat seperti yang dikutip dari Antara.

Baca juga artikel terkait KASUS BUNUH DIRI atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Iswara N Raditya & Yonada Nancy