tirto.id - Viral di Twitter seorang nasabah dikabarkan bunuh diri setelah mendapatkan banyak teror dari Debt Collector pinjaman online (pinjol) Adakami. Buntut kasus tersebut, pemilik Adakami pun sontak menjadi sorotan publik.
Belum lama ini, netizen X (Twitter) tengah dihebohkan dengan kasus nasabah bunuh diri usai terjerat utang di platform pinjol Adakami.
Tak hanya mendapatkan teror berupa pesan penagihan yang kasar, korban berinisial K itu disebut juga sempat dipecat dari pekerjaannya setelah teror DC pinjol tersebut merambah ke tempat korban bekerja.
Depresi bukanlah persoalan sepele. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.
Mengutip unggahan di akun Twitter @rakyatvspinjol, diceritakan bahwa terdapat keluarga korban yang mengaku mendapatkan terror brutal dari DC pinjol legal Adakami hingga menyebabkan salah satu diantaranya nekat mengakhiri hidupnya karena merasa tertekan.
“Keluarga saya bunuh diri, karena tidak mampu membayar di Adakami. Teror dan cacian hingga menjurus ke pemecatan dari pekerjaan membuat nya makin terpuruk,” tulis pihak korban dalam unggahan tersebut.
Diketahui, korban berinisial K ini sudah memiliki istri dan seorang balita perempuan yang baru berusia 3 tahun. Petaka korban diawali pada saat K mencoba mengajukan pinjaman sebesar 9,4 juta di platform tersebut, namun harus mengembalikannya hingga dua kali lipat.
“K (korban) meminjam uang di Adakami sebesar 9,4 juta dan harus mengembalikan 18 jutaan hampir 19 juta. ketika K memiliki kesulitan pembayaran dan telat bayar, mulai lah teror DC Adakami berdatangan,” tulis akun @rakyatvspinjol.
Buntut teror DC Adakami menyebabkan K dipecat dari kantornya. Korban sendiri merupakan seorang pegawai honorer di salah satu kantor pemerintahan yang terikat kontrak selama 5 tahun, namun harus dipecat setelah teror Adakami kerap mengganggu kinerja operator telepon perusahaan tersebut.
Setelah dipecat, korban semakin dibuat tertekan karena terus mendapatkan teror untuk melakukan pembayaran. Di sisi lainnya, keluarga korban tengah dilanda krisis perekonomian.
Tak hanya sampai situ, keluarga korban juga disebut mendapatkan teror lainnya berupa order fiktif gojek/gofood. Pesanan fiktif itu dalam satu hari disebut bisa berdatangan 5-6 kali dan beberapa diantaranya ada yang memaksa harus dibayar.
Saat itu, K berusaha memulangkan istrinya ke rumah orang tuanya agar terhindar dari teror. Namun, istri korban menolak untuk pulang kembali karena takut dihantui berbagai teror.
Kondisi korban kemudian semakin dibuat tertekan akibat teror dan konflik yang terjadi di dalam keluarganya. Tak lama setelah percobaan untuk mediasi dengan sang istri agar pulang kembali ditambah teror DC Adakami yang terus berlanjut, K memutuskan mengakhiri hidupnya.
“K menghembuskan napas terakhirnya pada bulan Mei 2023. Setelah K bunuh diri dan meninggal, apakah teror DC Adakami berhenti? Jawabannya tidak,” tambah akun tersebut.
Akibat teror yang disebut masih terus berlanjut kendati korban sudah meninggal, warganet pun ramai-ramai mencolek sosok pemilik Adakami agar menindaklanjuti DC perusahaannya yang bisa menelan korban.
Siapa CEO Adakami?
Adakami merupakan sebuah platform teknologi finansial milik PT Pembiayaan Digital Indonesia yang didirikan pertama kali pada tahun 2018 dan telah masuk dalam jajaran teratas soal penyaluran pinjaman khususnya di Tanah Air.
Adakami termasuk salah satu platform pinjaman online (pinjol) yang telah terbukti secara legal dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai PLPMBTI.
Pemilik saham tertinggi Adakami ada dua yakni FinVolution, perusahaan besar di Tiongkok yang telah berpengalaman lebih dari 13 tahun di bidang big data dan pengendalian risiko AI, serta PT Paraduta Satya Wahana yang berhubungan dengan Northstar.
Sedangkan untuk posisi CEO Adakami ditempati oleh sosok Bernardino M Vega. Tak hanya menjabat sebagai CEO, Bernardino termasuk salah satu pendiri Adakami.
Bernardino Vega merupakan lulusan Sarjana jurusan Civil Engineering di University of Southern California pada 1984.
Mengutip akun LinkedIn pribadinya, diketahui Bernardino juga merupakan lulusan Master of Business Administration (M.B.A) di Providence College.
Selain menjadi CEO di Adakami dan PT Pembiayaan Digital Indonesia, Bernardino juga sempat menduduki posisi CEO di PT Pembangkit Energi Mandiri sejak 2015 hingga kini, kemudian Director di PT Korpindo Konsultasi pada 2007-2015, dan National Secretariat for Sub-Regional Cooperation pada 2005-2007.
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Dipna Videlia Putsanra