tirto.id - Perang Rusia dan Ukraina belum ada tanda-tanda akan mereda, justru semakin memanas. Lantas, peristiwa apa saja yang terjadi dalam perang di hari 251 ini? Berikut fakta-faktanya.
Seperti diberitakan Al Jazeera hari ini, Selasa, 1 November 2022, Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal mengatakan, Rusia telah menyerang 10 wilayah dan merusak fasilitas yang sebagaian besar berkaitan dengan energi.
Dalam serangan itu, polisi mengatakan, setidaknya 13 orang terluka. Di sisi lain, Rusia juga menembak lusinan rudal ke fasilitas energi Ukraina sehingga menyebabkan pemadaman listrik, jaringan telepon seluler dan pengurangan pasokan air.
Situasi Terkini Perang Rusia-Ukraina Hari ke-251
The Guardian memberitakan, serangan Rusia berdampak kepada pemadaman listrik di Ukraina. Walikota Kyiv, mengatakan, sebagaian besar ibukota Ukraina dibiarkan tanpa listrik dan air. Ada sekitar 40 penduduk tak memiliki air dan 270 ribu apartemen tidak punya listrik.
Tentara pasukan khusus Afghanistan direkrut oleh militer Rusia untuk berperang di Ukraina. Hal itu disampaikan tiga mantan jenderal Afghanistan kepada Associated Press.
Mereka mengatakan, Rusia ingin menarik ribuan mantan komando elit Afghanistandengan tawaran 1.500 dolar AS per bulan dan janji-janji tempat berlindung yang aman untuk diri mereka dan keluarga.
Kantor berita Rusia, TASS memberitakan, pejuang di Republik Rakyat Donetsk (DPR) berhasil merebut posisi tentara Ukraina selama serangan di dekat pemukiman Nevelskoye dan menangkap gerilyawan.
“Dalam serangan di daerah pemukiman Nevelskoye, prajurit dari brigade ke-100 milisi rakyat DPR merebut posisi militan Ukraina dalam serangan," kata Juru Bicara Milisi Rakyat DPR Eduard Basurin.
"Selama pertempuran, sejumlah besar senjata, termasuk senjata buatan luar negeri, disita dan personel ditawan," lanjutnya.
Dalam rekaman video, para pejuang DPR mengkonvoi militan Ukraina yang ditangkap. Mereka juga memeriksa benteng musuh.
Sebelumnya, Gubernur Kyiv, Oleksiy Kuleba mengatakan telah terjadi penembakan besar-besaran di wilayah itu yang turut merusak infrastruktur listrik dan energi.
Dia mengatakan warga harus melakukan pemadaman listrik darurat. “Saat ini ada satu korban. Kami sedang mengklarifikasi informasinya," kata Kuleba.
Editor: Iswara N Raditya