Menuju konten utama

8 Fakta Demo Antimuslim di Inggris & Penyebab, Massa Salah Duga?

Berikut 8 fakta demo antimuslim di Southport, Inggris, Selasa (30/7/2024) yang menargetkan masjid dan Islamic Center.

8 Fakta Demo Antimuslim di Inggris & Penyebab, Massa Salah Duga?
Boneka boneka beruang dan bunga terlihat, di persimpangan Tithebarn Road dan Hart Street, untuk mengenang Elsie Dot Stancombe, Bebe King dan Alice Dasilva Aguiar, tiga anak korban serangan pisau saat acara dansa di Southport, Inggris 1 Agustus, 2024. REUTERS/Manon Cruz

tirto.id - Kelompok sayap kanan melakukan demo antimuslim di Southport, Inggris, Selasa (30/7/2024), dan berakhir ricuh. Apa penyebab demo anti-muslim di Inggris?

Video detik-detik kericuhan demo anti-muslim di Southport menjadi viral di media sosial, khususnya di X (Twitter). Pada video yang beredar, salah satu mobil polisi tampak terbakar.

Para demonstran tampak merusak mobil polisi yang berada di lokasi. Selain itu, para demonstran melempari polisi yang bertugas dengan batu, botol, atau benda berat lainnya.

Melansir dari Al Jazeera, kerusuhan dimulai saat ratusan orang menyerang sebuah masjid di Southport. Massa juga membakar kendaraan dan tempat sampah, serta menyerang sebuah toko setempat.

Diketahui, demo kelompok sayap kanan yang berakhir bentrok dengan polisi ini menargetkan masjid di Southport dan Islamic Center.

8 Fakta Demo Antimuslim di Southport, Inggris

Terdapat sejumlah fakta di balik demo antimuslim di Southport, Inggris, termasuk penyebab hingga pelaku. Berikut daftar 8 fakta demo anti-muslim di Southport, Inggris:

1. Penyebab demo antimuslim di Southport, Inggris

Mengutip The Economic Times, protes anti-muslim di Southport, Inggris, dipicu oleh aksi penusukan kelas dansa tari bertema Taylor Swift, Senin (29/7/2024). Acara tersebut merupakan acara liburan musim panas yang dihadiri anak-anak berusia 6 hingga 11 tahun.

Insiden tragis itu mengakibatkan tiga anak tewas dan delapan lainnya mengalami luka tusuk. Selain itu, lima dari mereka dan dua orang dewasa yang mencoba melindungi anak-anak masih dalam kondisi kritis.

2. Insiden penusukan penyebab demo menyita perhatian Taylor Swift

Insiden penusukan yang mengerikan di Southport, kota tepi pantai di utara Liverpool, telah menggemparkan Inggris dan negara-negara sahabat. Insiden ini juga menyita perhatian penyanyi Taylor Swift.

Melalui unggahan di Instagram Story, Taylor Swift menyampaikan rasa dukanya kepada para korban penusukan. Swift mengatakan bahwa ia "sangat terkejut" atas "hilangnya nyawa dan orang-orang tak berdosa, serta trauma yang mengerikan yang ditimbulkannya terhadap semua orang".

3. Massa menduga pelaku penusukan adalah seorang muslim

Insiden penusukan yang terjadi Southport, nyatanya memantik isu rasisme pada sekelompok orang. Menyusul insiden tersebut, beredar kabar bahwa pelaku penusukan yang merupakan pria berusia 17 tahun, adalah seorang imigran muslim.

Kabar penangkapan pelaku memang sudah dikonfirmasi oleh kepolisian, namun saat itu otoritas tidak memberikan identitas secara rinci. Massa lantas berspekulasi bahwa penusukan terkait dengan terorisme.

Isu tersebut semakin menyebar di kalangan masyarakat dan memicu demo antimuslim.

4. Massa merusak masjid dan menyerang polisi

Massa yang terlibat demo menargetkan sebuah masjid dan Islamic Center di Southport. Masjid tersebut diketahui menjadi pusat berkumpulnya komunitas muslim setempat untuk beribadah dan melakukan kegiatan sosial.

Penyerangan masjid oleh massa menyebabkan kerusakan parah. Tak hanya merusak masjid, massa juga menyerang polisi yang berjaga dengan melempari batu. Akibatnya puluhan polisi terluka.

Polisi Merseyside mengatakan bahwa kerusuhan yang terjadi usai demo menyebabkan 22 petugas terluka dan delapan diantaranya mengalami luka serius.

“Malam ini, Kepolisian Merseyside menghadapi kekerasan serius di Southport,” kata Asisten Kepala Polisi Alex Goss seperti dikutip dari Al Jazeera.

Goss juga menambahkan bahwa para petugas telah “menunjukkan keberanian saat diserang terus-menerus dan berkelanjutan.”

5. Polisi menduga demonstran berasal dari kelompok English Defence League

Mengutip Independent, polisi mengaitkan para demonstran dengan English Defence League (EDL). EDL adalah kelompok sosial di Inggris yang bergerak dengan demonstrasi dan terkenal menentang Islam dan ekstremis Islam.

Demo-demo yang dilakukan oleh EDL banyak menargetkan Islam dan muslim secara luas.

6. Pendemo bukan berasal dari Southport

Warga menyebut bahwa massa yang berdemo dan membuat kerusuhan antimuslim di Southport bukan berasal dari wilayah mereka. Mengutip Liverpool Echo, warga mengklaim bahwa massa yang melakukan kerusuhan tidak mewakili Southport dan Merseyside.

Di sisi lain, jauh dari lokasi demo di Southport, ratusan orang berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir untuk mereka yang tewas dalam serangan penusukan.

"Warga Southport terguncang setelah kejadian mengerikan yang menimpa mereka kemarin. Mereka layak mendapatkan dukungan dan rasa hormat kita," ucap Perdana Menteri Keir Starmer.

"Mereka yang telah membajak aksi solidaritas untuk para korban dengan kekerasan dan premanisme telah menghina masyarakat yang sedang berduka. Mereka akan menerima sanksi hukum yang setimpal," ucapnya lebih lanjut.

7. Pelaku penusukan bukan seorang muslim

Belakangan diketahui bahwa isu yang beredar soal pelaku beragama muslim adalah salah. Mengutip The Guardian, remaja berusia 17 tahun tersangka pembunuhan di Southport adalah Axel Rudakubana.

Identitas Rudakubana sebelumnya memang dirahasiakan karena statusnya sebagai remaja. Namun, Hakim Menary KC di Pengadilan Mahkota Liverpool mempertimbangkan untuk mengedarkan identitas Rudakubana setelah kerusuhan terjadi.

Ia memang masih 17 tahun saat penusukan terjadi, namun telah menjadi 18 tahun, pada Rabu (31/7/2024), dan di sidang vonisnya kelak. Hakim setempat memastikan bahwa Rudakubana bukan beragama Islam.

Ia juga bukan imigran seperti yang diisukan oleh para pelaku demo dan kerusuhan di Southport. Hakim mengatakan bahwa Rudakubana merupakan pria kelahiran Cardiff, Wales, Inggris.

8. Pelaku penusukan sudah ditahan

Saat ini Rudakubana sedang ditahan di pusat penahanan remaja. Hakim kasus penusukan Southport mengatakan bahwa Rudakubana tidak hanya akan divonis bersalah untuk pembunuhan, tetapi kerusuhan.

Menurut hakim, demo yang berakhir rusuh di Sothport dapat menjadi “alasan tambahan" untuk vonis Rudakubana. Keputusan tersebut akhirnya diambil setelah tersebar identitas pelaku yang salah dan klaim palsu.

Rudakubana didakwa membunuh Alice Dasilva Aguiar (9), Bebe King (6), dan Elsie Dot Stancombe (7). Ia juga bertanggung jawab atas penusukan delapan anak dan dua orang dewasa lainnya.

Baca juga artikel terkait INTERNASIONAL atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Yonada Nancy & Iswara N Raditya