Menuju konten utama

Fakta 1.000 Baby Oil di Rumah P Diddy dan Kaitan dengan Kasusnya

Fakta penemuan 1.000 baby oil di rumah P Diddy yang diduga berkaitan dengan kasusnya. 

Fakta 1.000 Baby Oil di Rumah P Diddy dan Kaitan dengan Kasusnya
Sean Combs. youtube/ Diddy

tirto.id - Kasus rapper Amerika Serikat, Sean John Combs alias P Diddy, mulai viral ketika aparat penegak hukum menemukan 1.000 botol pelumas dan minyak bayi alias baby oil di salah satu rumahnya pada bulan Maret 2024. Sejak saat itu fakta mengenai 1.000 baby oil di rumah P Diddy dan kaitan dengan kasusnya menjadi perbincangan hangat.

Selama penggeledahan di rumah Diddy yang berlokasi di Los Angeles dan Miami, aparat penegak hukum tidak hanya menyita 1.000 botol baby oil, tetapi juga narkotika, video, dan tiga senjata api tipe AR-15 dengan nomor seri yang telah dirusak.

Beberapa bulan sejak penemuan itu, P Diddy ditangkap dan didakwa telah melakukan perdagangan seks, pemerasan, dan transportasi untuk terlibat dalam prostitusi. Dakwaan P Diddy dimuat dalam surat dakwaan setebal 14 halaman.

Dakwaan tersebut memuat beberapa rincian yang paling menghebohkan dalam kasus ini, termasuk dugaan “Freak Off”, pertunjukan seks yang sering direkam secara elektronik. Disebutkan bahwa “Freak Off” terkadang berlangsung selama berhari-hari, melibatkan banyak pekerja seks komersial.

Tidak hanya itu, pesta seks tersebut dikatakan sering kali melibatkan berbagai macam narkotika seperti ketamin, ekstasi, dan GHB, yang didistribusikan oleh P Diddy kepada korban untuk membuat mereka tetap taat dan patuh. Diduga 1.000 botol baby oil yang ditemukan sebelumnya merupakan persediaan P Diddy untuk menggelar pesta “Freak Off”.

Menghadapi kasus ini, P Diddy melalui pengacaranya mengajukan jaminan senilai $50 juta. Namun, pada Rabu (18/9/2024) Hakim Robyn Tarnofsky menolak permohonan tersebut, P Diddy dianggap berpotensi menimbulkan bahaya bagi masyarakat dan berulang kali menghalangi dan berpotensi melarikan diri. Dengan pertimbangan itu, P Diddy harus mendekam di penjara Brooklyn guna menghadapi sederet dakwaannya.

Fakta 1.000 Baby Oil di Rumah P Diddy

Penemuan 1.000 botol baby oil di rumah P Diddy telah menjadi sumber spekulasi publik dalam beberapa bulan terakhir, terutama berkaitan dengan kasus pesta seks “Freak Off”. Pengacara P Diddy, Marc Agnifilo, menanggapi hal tersebut dengan mencoba menjelaskannya secara sederhana.

Tanggapan Agnifilo itu disampaikannya pada pekan lalu dalam wawancaranya dengan Harvey Levin dari TMZ. “Dulu ketika saya masih kecil di akhir tahun 70-an, mereka disebut threesome,” kata Agnifilo tentang apa yang disebut pesta seks ‘aneh’ yang dituduhkan oleh Jaksa AS kepada P Diddy.

Dikutip dari laporan New York Post, menurut FBI, P Diddy akan membujuk dan memaksa para wanita untuk melakukan pertunjukan seksual dengan pekerja seks pria untuk ditonton dan direkam, terkadang tanpa sepengetahuan mereka.

Mengenai mengapa P Diddy membutuhkan 1.000 botol minyak bayi dan pelumas jika rapper itu melakukan threesome dan bukan “Freak Off”, Agnifilo mengatakan kepada TMZ, “Saya tidak tahu dari mana angka ‘1.000’ itu berasal. Saya tidak bisa membayangkan jumlahnya ribuan [botol baby oil dan pelumas], dan saya tidak begitu yakin apa hubungan baby oil dengan kasus ini.”

Ketika Harvey Levin dari TMZ menjelaskan bahwa baby oil mungkin saja berhubungan dengan kasus ini karena dapat digunakan sebagai “pelumas untuk pesta seks,” pengacara rapper tersebut menjawab, “Saya kira, saya tidak tahu untuk apa Anda membutuhkan seribu [botol]. Satu botol baby oil sudah cukup. Saya tidak tahu untuk apa Anda membutuhkan seribu botol.”

Agnifilo menambahkan, P Diddy memiliki rumah yang besar, sehingga rapper itu berbelanja kebutuhan dalam jumlah yang besar pula. Selain itu, ia juga meyakini temuan baby oil itu memang dalam jumlah yang banyak, namun secara faktual tidak mencapai angka 1.000. “Saya rasa jumlahnya tidak sampai seribu. Anggap saja itu banyak,” ucapnya.

Baca juga artikel terkait INTERNASIONAL atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra