tirto.id -
Langkah Ombudsman ini didukung penuh oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Dalam pernyataannya di Kompleks DRP Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (31/8/2018), Fahri menyampaikan bahwa Ngabalin, "salah tempat" dalam berpolitik.
"Perlu bikin surat dan teguran resmi supaya kita jaga standar etik kita. Kalau mau berpolitik di sini, di DPR," kata Fahri, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2018).
Fahri menilai keberadaan Ngabalin justru bisa menjadi bumerang bagi pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Alasannya Ngabalin akan membuat masyarakat semakin antipati dengan sikap yang bersangkutan.
"Ya tetapi kan jangan-jangan Pak Jokowi dan kawan-kawannya menganggap cara Ngabalin itu yang benar, dugaan saya memang Pak Jokowi memerlukan orang kayak Ngabalin itu," kata Fahri.
Pada Kamis kemarin (30/8), Komisioner Ombudsman RI, La Ode Ida mengingatkan agar Ngabalin tidak terlalu berpihak kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Alasan Ombudsman saat ini Ngabalin menjabat sebagai Komisaris PT Angkasa Pura I dan duduk dalam KSP.
"Itu tak boleh dia tampil secara frontal, menunjukkan keberpihakannya pada satu pasangan calon presiden," ujar Laode Ida di kantornya, Jakarta Selatan.
Lantaran itu, menurut Ida, lebih baik Ngabalin cuti dari jabatannya saat ini jika ingin menjadi tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Agung DH