tirto.id - Wakil Ketua DPR RI RI Fahri Hamzah mengkritik keras program tiga kartu capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) yang akan dikeluarkan saat terpilih nanti.
Padahal, kata Fahri, banyak program Jokowi belum dikerjakan atau bahkan tidak menyentuh permasalahan rakyat Indonesia, namun disayangkan Jokowi hanya memberi solusi berupa kartu.
"Itu yang saya bilang ada problem pada Pak Jokowi ini, yang belum dikerjakan itu banyak dan yang sudah dicabut dari keuangan kita itu sudah banyak, dia mencabut subsidi kita, dia mencabut janji-janjinya untuk berhenti menaikkan barang-barang dan harga dia menjanjikan kepada ASN nggak diangkat karena ga ada uang, BPJS bangkrut," Fahri saat ditemui di DPR RI, Senin (4/3/2019) pagi.
Fahri juga mengatakan hingga saat ini korban gempa di beberapa daerah di seluruh Indonesia belum mendapat bantuan pembangunan rumah, hal tersebut dikarenakan panjangnya birokrasi transfer bantuan uang yang diterima oleh korban.
"Identifikasi saya uangnya enggak ada karena itu nggak berani dikirim, orang itu teriak karena masih tinggal di tenda. Ini nih yang masih perlu uang ini belum dibayar, tiba-tiba sudah ada janji mau kasih kartu kepada pengangguran mau dikasih uang, ini kan mustahil," katanya.
Fahri khawatir Jokowi akan lebih banyak lagi melakukan janji-janji politik mendekati 17 April mendatang yang justru janji-janji tersebut berpotensi tak akan terealisasi.
"Itu yang berbahaya, menurut saya, berhentilah janji-janji, penuhi yang sudah dijanjikan dulu," katanya.
Selama pemerintahannya di periode pertama, program kartu yang dikeluarkan Jokowi ialah Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Beras Sejahtera (Rastra), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Kini, di tengah masa kampanye Pilpres 2019, Jokowi menjanjikan tiga program kartu baru yakni Kartu Sembako Murah, KIP Kuliah, dan Kartu Pra-Pekerja.
Tujuan dari program itu antara lain untuk menjamin pendidikan masyarakat miskin hingga perguruan tinggi, pelatihan kepada lulusan SMK hingga keterjangkauan harga kebutuhan pokok masyarakat.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Maya Saputri