tirto.id - Wakil Ketua DPP Gerindra, Fadli Zon menyatakan pembentukan sekretariat bersama (sekber) Gerindra-PKS hari ini, Jumat (27/4/2018), bukan peresmian koalisi di antara kedua partai tersebut.
"Belum (resmi koalisi). Kalau pengikatan nanti resminya Agustus. Ini bagian dari satu inisiatif dari bawah. Bottom up lah kami," kata Fadli, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (27/8/2018).
Fadli menyatakan peresmian sekber tersebut juga bukan mandat resmi partai Gerindra dan PKS, melainkan sebatas usulan dari kader kedua partai di Jakarta.
"Kalau nanti ada gabung rekan-rekan lain ya...saya kira nanti akan ada banyak posko yang akan didirikan," kata Fadli.
Menurut Fadli, posko resmi pemenangan akan dibuat jika telah terjadi deklarasi capres-cawapres secara resmi. Sementara, menuju waktu tersebut, menurutnya Gerindra masih terus membangun komunikasi dengan partai lainnya guna membangun koalisi besar.
"Kami juga nanti akan ada inisiatif dengan partai-partai lain yang belum menyatakan sikap misalnya dengan PAN, mungkin saja dengan Demokrat, atau bahkan dengan PKB. nanti kita lihatlah ke depan," kata Fadli.
Akan tetapi, Fadli yakin tidak ada benturan kepentingan antara partai-partai tersebut soal posisi cawapres Prabowo. Karena, menurutnya, semua akan dimusyawarahkan dengan baik.
Pernyataan Fadli ini berbeda dengan Wasekjen Gerindra, Andre Rosiade. Menurutnya Sekber Gerindra-PKS merupakan keputusan resmi dari kedua partai yang akan dikomando oleh Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, M Taufik.
"Itu dari partai. Nanti yang datang (peresmian) Sandiaga dari Gerindra dan Sekjen PKS Mustafa Kamal," kata Andre saat dihubungi, Jumat (27/4/2018).
Dari undangan yang diterima Tirto, diketahui Sekber tersebut bertempat di The Kemuning, Amir Hamzah, Matraman, Jakarta Pusat. Peresmian rencananya akan dilakukan pukul 19.00 WIB malam nanti.
Sampai saat ini antara Gerindra dan PKS belum resmi menyatakan berkoalisi di Pilpres 2019. PKS mengajukan syarat cawapres untuk berkoalisi. Sementara, Gerindra masih mempertimbangkan usulan tersebut.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Yandri Daniel Damaledo