Menuju konten utama

Erupsi Gunung Ruang Lumpuhkan Jaringan Listrik Kampung Laing

Jaringan listrik serta komunikasi di Kampung Laing Patehi, Pulau Ruang, Sulawesi Utara, lumpuh usai erupsi Gunung Ruang.

Erupsi Gunung Ruang Lumpuhkan Jaringan Listrik Kampung Laing
Personel Basarnas (Badan SAR Nasional) mengamati gunung Ruang dari dermaga pelabuhan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro (Siau, Tagulandang, Biaro), Sulawesi Utara, Kamis (18/4/2024).ANTARA FOTO/HO-Basarnas/adw/aww.

tirto.id - Jaringan listrik serta komunikasi di Kampung Laing Patehi, Pulau Ruang, Sulawesi Utara, lumpuh usai erupsi Gunung Ruang, pada Jumat (19/4/2024).

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, jaringan komunikasi tak cuma terputus di Kampung Laing Patehi saja.

"Sedangkan di Desa Lumbo, Pulau Tagulandang, kondisi jaringan komunikasi tidak berfungsi secara optimal," ucapnya dalam keterangan yang diterima.

Menurut Abdul, pengungsian yang telah didata BPBD berada di Pulau Tagulandang telah terisi oleh 272 kartu keluarga (KK) atau 838 jiwa. Ratusan pengungsi ini berasal dari Desa Laing Patehi berjumlah 166 KK atau 506 jiwa, serta Desa Pumpente berjumlah 106 KK atau 332 jiwa.

Sementara itu, evakuasi warga juga dilakukan pada masyarakat yang bermukim di Pulau Tagulandang, khususnya di sisi barat yang berhadapan dengan Pulau Ruang. Abdul mengatakan, pendataan warga masih terus dilakukan oleh pemerintah daerah setempat.

"Dengan data sementara berjumlah 6.045 jiwa. Mereka berasal dari Kelurahan Bahoi dan Kelurahan Balehumara," sebutnya.

Abdul menambahkan, status aktivitas vulkanik Gunung Ruang pada level tertinggi atau IV pada 17 April 2024.

Karena itu, masyarakat di sekitar Gunung Ruang dan pengunjung/wisatawan diminta untuk tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius enam kilometer dari pusat kawah aktif gunung.

Masyarakat yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang yang masuk dalam radius enam kilometer diminta agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius enam kilometer. Sementara itu, masyarakat di yang bermukim di dekat pantai dminta mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas, serta tsunami yang disebabkan oleh runtuhan tubuh gunungapi ke dalam laut.

"Masyarakat diimbau untuk selalu menggunakan masker untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan," ucap Abdul.

Baca juga artikel terkait ERUPSI GUNUNG RUANG atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Anggun P Situmorang