tirto.id - Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bakal mulai fokus untuk mengawasi bisnis ritel Angkasa Pura. Erick menyatakan telah meminta direksi memberi presentasi agar ia bisa mengevaluasi bisnis ritel perusahaan itu.
“Saya minta minggu depan (sejak 12 Februari 2020) Angkasa Pura bisnis ritel presentasi ke saya. Mana brand luar negeri mana brand lokal,” ucap Erick dalam paparannya di Menara Mandiri, Rabu (12/2/2020).
Ia juga bakal mendorong produk-produk lokal untuk lebih mendominasi di bisnis ritel angkasa pura. Bahkan jika perlu, kata dia, porsi produk lokal bisa mencapai 70 persen dan sisanya 30 persen baru diisi asing.
“Saya enggak anti asing. Boleh dong Angkasa Pura 70 persen produk lokal,” jelasnya.
Erick juga ingin memastikan lagi kalau dari produk local yang ada jangan sampai mayoritas masih dimiliki orang kaya atau perusahaan besar. Erick bilang ia juga mau ada keseimbangan dari kepemilikan produk yang dijajakan di Angkasa Pura
“Kami teliti juga kalau produk lokal tapi franchise konglomerat saya minta beneran UKM,” ucap Erick.
Selain itu, Erick mengatakan ia juga sedang membenahi banyak BUMN agar sesuai bisnis utama atau yang menjadi keahliannya.Ia mencontohkan saat ini ada 15-16 kelompok atau cluster yang sedang dikaji kementeriannya.
Ia mau kementerian BUMN nantinya bisa lebih realistis dalam mengurusi BUMN sesuai kesanggupannya. Menurutnya, jumlah anak usaha sebanyak Pertamina dan Krakatau Steel sebanyak 60 dan 207 anak usaha tidak terulang lagi.
“Tidak mungkin siapapun menterinya bisa manage 900 perusahaan. Saya tidak yakin dirut Pertamina KRAS bisa manage 1-nya 60 dan 207. Bohong. Sepakat direksi BUMN?” ucap Erick.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Hendra Friana