Menuju konten utama

Empat Direksi Waskita Dirombak Usai Evaluasi Proyek Layang

Perombakkan direksi dilakukan sebagai hasil dari evaluasi proyek layang akibat kecelakaan proyek yang terus berulang.

Empat Direksi Waskita Dirombak Usai Evaluasi Proyek Layang
Pintu gerbang tertutup di proyek pembangunan Pasar Rumput, Jakarta, Selasa (20/3/2018). tirto.id/ANdrey Gromico

tirto.id - PT Waskita Karya (Persero) Tbk akan merombak empat dari enam jabatan direksi pada 6 April 2018 sesuai keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno. Perombakan direksi ini diputuskan sebagai hasil evaluasi dari moratorium proyek infrastruktur layang.

Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Kementerian BUMN, Ahmad Bambang menyebutkan direksi yang akan dirombak adalah direktur utama, direktur SDM, dan 2 direktur operasi. Namun, ia tidak menyebutkan nama-nama calon direksi baru.

"Cuma empat [yang dirombak], tapi nanti saja ini kan perusahaan publik," ujar Bambang di komplek DPR Jakarta pada Rabu (21/3/2018).

Selain perombakkan empat direksi, ia menyebutkan ada satu penambahan direksi di Waskita Karya, sehingga, nantinya akan ada tujuh direksi di sana.

Perlu diketahui, jajaran direksi Waskita Karya untuk saat ini terdiri dari Direktur Utama yang diisi oleh Muhammad Choliq, Direktur Pengembangan & Sumber Daya Manusia diisi oleh Agus Sugiono, Direktur Keuangan diisi oleh Tunggul Rajagukguk, Direktur Operasi I Adi Wibowo, Direktur Operasi II Nyoman Wirya Adnyana, dan Direktur Bambang Rianto.

Satu direksi yang akan ditambah adalah direktur Quality, Health, Safety, dan Enviroment (QHSE) yang akan bertanggung jawab langsung ke direktur utama.

Bambang mengatakan, calon direktur yang akan mengisi jabatan direksi baru sedang menjalani fit and proper test. Ia berharap dampaknya dapat meningkatkan aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

"Kalau enggak ada dampak buat apa? Pokoknya budaya safety first-nya harus jalan. Enggak ada orang yang mau celaka, tapi setidaknya proteksi sebelum kejadian sudah dilakukan maksimum itu yang utama," tandasnya.

Perombakan direksi ini merupakan perintah dari Menteri BUMN Rini Soemarno untuk mencegah kasus kecelakaan proyek terus berulang. Rini juga memerintahkan Waskita Karya memperbaiki sistem pelaporan tiap daerah oleh General Manager korporasi.

Sejak Agustus 2017, setidaknya ada tujuh kecelakaan terjadi pada proyek yang dikerjakan oleh Waskita Karya. Pada 4 Agustus 2017, tiang penyangga Light Rail Transit (LRT) Palembang jatuh dan menyebabkan dua pekerja tewas. Kemudian, pada 22 September 2017, jembatan proyek pembangunan jalan tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) jatuh serta menewaskan satu orang dan melukai dua korban.

Lalu, pada 29 Oktober 2017, girder proyek pembangunan jalan tol Paspor (Pasuruan-Probolinggo) terjatuh sehingga mengakibatkan satu pekerja tewas. Selanjutnya, pada 16 November 2017, crane proyek pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II (elevated) juga roboh.

Pada 30 Desember 2017, girder proyek pembangunan jalan tol Pemalang-Batang juga jatuh. Pada 20 Februari 2018, bekisting pierhead pada proyek tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) roboh sekaligus melukai 7 orang. Terakhir, seorang warga tewas usai tertimpa besi hollow berukuran 4x4 meter yang terjatuh dari lantai 10 proyek proyek Rusunawa Pasar Rumput, pada 18 Maret 2018.

Baca juga artikel terkait KECELAKAAN PROYEK atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Dipna Videlia Putsanra