Menuju konten utama

Ekspor Logam Mulia dan Perhiasan Indonesia Turun pada April 2024

BPS melaporkan nilai ekspor Indonesia pada April 2024 menjadi 19,62 miliar, naik 1,72 persen dibandingkan data ekspor pada Maret 2023.

Ekspor Logam Mulia dan Perhiasan Indonesia Turun pada April 2024
Seorang pekerja mengawasi proses bongkar muat peti kemas di Terminal Peti Kemas Internasional Belawan Kota Medan, Sumatera Utara, Senin (4/3/2024). ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/tom.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor Indonesia pada April 2024 menjadi 19,62 miliar, naik 1,72 persen dibandingkan data ekspor pada Maret 2023. Agka tersebut turun 12,97 persen dibanding periode Maret 2024.

Deputi Bidang Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini, mencatat nilai ekspor migas senilai 1,35 miliar dolar AS atau naik 5,03 persen dan nilai ekspor nonmigas turun sebesar 14,06 persen menjadi 18,27 miliar dolar AS.

"Penurunan nilai ekspor April 2024 secara bulanan didorong oleh penurunan ekspor nonmigas terutama pada logam mulia dan perhiasan atau permata yaitu HS71 dengan andil penurunan sebesar 2,12 persen," kata Pudji saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/5/2024).

Kemudian, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya atau HS85 dengan andil penurunan sebesar 1,44 persen, serta kendaraan dan bagiannya atau HS87 dengan andil penurunan sebesar 0,77 persen.

"Sementara, peningkatan ekspor pada migas didorong oleh peningkatan nilai ekspor gas dengan andil sebesar 0,80 persen," ucapnya.

Lebih lanjut, secara tahunan nilai ekspor April 2024 mengalami peningkatan sebesar 1,72 persen yang didorong oleh peningkatan ekspor nonmigas terutama pada logam mulia dan perhiasan atau permata atau HS71. Kemudian barang dari besi dan baja atau HS73 dan barang daripadanya atau HS75

Perkembangan ekspor nonmigas Indonesia menurut sektor pada April 2024 sebesar 18,27 miliar dolar AS. Jika dirinci menurut sektornya, maka untuk sektor pertanian, kehutanan dan perikanan berkontribusi sebesar 0,30 miliar dolar AS.

Kemudian sektor pertambangan dan lainnya berkontribusi sebesar 3,97 miliar dolar AS dan sektor industri pengolahan berkontribusi sebesar 14 miliar dolar AS.

"Nilai ekspor nonmigas di seluruh sektor mengalami penurunan secara bulanan. Penurunan ini terjadi pada sektor industri pengolahan yang turun sebesar 15,95 persen dengan andil penurunan sebesar 11,79 persen," ujarnya.

Penurunan sektor industri pengolahan utamanya disebabkan oleh penurunan nilai ekspor barang perhiasan dan barang berharga, kemudian logam dasar mulia, peralatan listrik lainnya.

Baca juga artikel terkait EKSPOR atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Anggun P Situmorang