Menuju konten utama

Duduk Perkara Zhang Zhi Jie Meninggal dan Dugaan Penyebab

Pernyataan PBSI dan BWF terkait meninggalnya Zhang Zhi Jie memicu kemarahan dari warganet. Berikut duduk perkara dan dugaan penyebabnya.

Duduk Perkara Zhang Zhi Jie Meninggal dan Dugaan Penyebab
Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu memberikan kode pada Siti Fadia Silva Ramadhanti sebelum melakukan servis ke arah ganda putri Malaysia Pearly Tan dan Thinnah Muralitharan dalam babak 16 besar Indonesia Open 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024). Apriyani/Fadia gagal melaju ke babak perempat final setelah kalah dua gim dengan skor 18-21 dan 19-21. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

tirto.id - Penyebab Zhang Zhi Jie meninggal telah disampaikan secara resmi oleh Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).

Sayangnya, pengumuman penyebab kematian Zhang oleh PBSI dan BWF memicu kemarahan dari warganet. Lantas, bagaimana duduk perkara kasus meninggalnya Zhang Zhi Jie dan dugaan penyebabnya?

Zhang Zhi Jie merupakan pemain badminton muda kebansaan China. Ia meninggal dunia setelah pingsan dan kejang-kejang saat menjalani turnamen BNI Badminton Asia Junior Championship (BAJC) 2024, di GOR Among Rogo, Yogyakarta, Minggu (30/6/2024).

Sebelum dinyatakan meninggal dunia, Zhang Zhi Jie pingsan dan mengalami kejang-kejang di tengah lapangan. Menurut penyelenggara, Zhang segera dibawa dengan ambulans ke rumah sakit.

Sebaliknya, warganet berpendapat lain. Berdasarkan video rekaman turnamen yang beredar, publik menilai bahwa Zhang tidak mendapatkan penanganan tepat dari petugas medis.

Tuduhan warganet itu lantas ditepis oleh PBSI. Tak hanya itu, BWF juga Akibatnya saat ini kedua organisasi bulu tangkis itu menjadi sasaran kemarahan publik, khususnya penggemar badminton.

Duduk Perkara Kasus Meninggalnya Zhang Zhi Jie

Peristiwa meninggalnya Zhang Zhi Jie tak hanya menyisakan duka, tetapi kemarahan dari penggemar badminton dalam negeri maupun internasional.

Hal ini menyusul beredarnya video detik-detik Zhang Zhi Jie kejang di tengah lapangan sebelum dinyatakan meninggal. Saat peristiwa itu terjadi, tampak Zhang hanya dikerumuni beberapa orang tanpa menerima penanganan.

Beberapa orang menilai, penyelenggara dan tim medis tidak sigap dalam menangani Zhang. Hal serupa juga disampaikan oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin.

Menurut Budi Zhang harusnya bisa diselamatkan jika ia ditangani dengan cepat dan tepat.

"Kalau orang kena serangan jantung, seperti yang main badminton kemarin itu, dia survive (selamat) kalau ditangani dengan cepat di bawah 4,5 jam," kata Budi di rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Rabu (3/7/2024).

Tuduhan itu sudah ditepis oleh pihak penyelenggara dan PBSI. Berdasarkan pernyataan bersama Badminton Asia dan PBSI, Zhang telah mendapat penanganan yang tepat dan dibawa ke rumah sakit dalam waktu kurang dari dua menit.

"Dia dibawa dengan ambulans siaga dalam waktu kurang dari dua menit untuk dilarikan ke rumah sakit," tulis pernyataan Badminton Asia dan PBSI.

PBSI juga menyatakan bahwa upaya penanganan yang mereka lakukan sudah sesuai dengan standar medis yang ditetapkan di setiap turnamen bulu tangkis internasional dari Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) dan Badminton Asia.

Merespons peristiwa yang sama, BWF turut memberikan pernyataan. BWF membenarkan bahwa pihaknya memang memiliki pedoman dan instruksi medis yang dapat digunakan pada setiap turnamen regional atau nasional.

"Namun, cara penerapan protokol dan praktik medis ini di lokasi acara bergantung pada masing-masing badan pengelola," tulis BWF melalui rilis di laman resminya.

Lebih lanjut, BWF berjanji akan melakukan peninjauan apakah ada aspek tertentu yang perlu diubah dari pedoman tersebut.

Pernyataan BWF justru menambah kemarahan warganet. Banyak yang menilai bahwa BWF terkesan cuci tangan dari kasus meninggalnya Zhang. Mereka menuntut adanya pembenahan pedoman interupsi medis dari federasi badminton tertinggi sedunia itu.

Dugaan Penyebab Zhang Zhi Jie Meninggal Dunia

Sebelumnya, beredar dugaan penyebab Zhang Zhi Jie meninggal adalah karena serangan jantung. Namun, dugaan itu ditepis oleh PBSI.

PBSI mengatakan penyebab Zhang Zhi Jie meninggal dunia adalah karena henti jantung mendadak. Menurut Broto penyebab meninggalnya Zhang Zhi Jie itu berdasarkan hasil pemeriksaan ahli medis di dua rumah sakit.

"Kesimpulan pemeriksaan dan penanganan korban baik di rumah sakit dr Hardjolukito maupun di menunjukkan hasil yang sama yaitu korban mengalami henti jantung mendadak," kata Broto.

Henti jantung mendadak atau cardiac arrest merupakan salah satu kondisi jantung berbahaya yang mengancam jiwa. Melansir Mayo Clinic, henti jantung mendadak adalah kondisi hilangnya semua aktivitas jantung secara tiba-tiba karena irama jantung tak teratur.

Kondisi ini menyebabkan berbagai bagian tubuh tak memperoleh nutrisi dan oksigen, termasuk otak. Jika kondisi ini terus berlanjut sel-sel otak akan mengalami kerusakan dan penderita berisiko mengalami mati otak.

Ini sekaligus menjadi alasan mengapa waktu sangat penting dalam upaya penanganan penderita henti jantung mendadak.

Kronologi Zhang Zhi Jie Meninggal Dunia

Kronologi Zhang Zhi Jie meninggal mulai terjadi di arena turnamen BAJC, di GOR Among Rogo, Yogyakarta, Minggu (30/6/2024), malam. Saat itu ia sedang bertanding dengan perwakilan Jepang Kazuma Kawano.

Tiba-tiba, Zhang mengalami kolaps di tengah-tengah pertandingan. Tak lama kemudian, Zhang mengalami kejang-kejang yang menyebabkan pelatih dan tim medis menghambur ke lapangan.

"Tim medis dan dokter turnamen segera masuk ke lapangan untuk memberikan pertolongan pertama setelah mendapatkan call dari 'referee'," kata Humas dan Media Panpel PBSI Broto Happy saat konferensi pers di Kantor KONI DIY, Yogyakarta, Senin (1/7/2024).

Menurut Broto, call dari 'referee' merupakan salah satu prosedur operasi standar (SOP) yang berlaku di setiap turnamen bulu tangkis internasional di bawah BWF. Ia juga mengatakan bahwa tim medis yang masuk ke arena sudah memberikan pertolongan awal sesuai prosedur.

Selanjutnya, dokter dari tim medis mengatakan bahwa Zhang harus segera dirujuk ke RSPAU Dr. S Hardjolukito. Rumah sakit tersebut merupakan fasilitas kesehatan terdekat yang berjarak 4,7 km atau hanya berdurasi 10 menit dari lokasi.

Sesampainya di rumah sakit, Zhang menjalani asesmen dan tidak ditemukan adanya nadi atau napas spontan.

"Sehingga dilakukan prosedur pertolongan medis berupa pijat jantung luar," jelas Broto.

Selanjutnya, Zhang mendapatkan bantuan pernapasan dari peralatan selama 3 jam. Sayangnya, Zhang tidak meunjukkan respons sirkulasi spontan dan mulai timbul tanda kematian.

"Tim medis telah menyatakan korban meninggal dunia pada pukul 20.50 WIB kepada pihak official tim dari China," ujar dia.

Baca juga artikel terkait PERISTIWA atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Iswara N Raditya