tirto.id - Kejuaraan Badminton Asia Junior Champpionship (BAJC) 2024 yang diagendakan pada 28 Juni sampai 7 Juli di GOR Among Raga, Yogyakarta, diwarnai kabar duka. Pebulutangkis muda asal China, Zhang Zhi Jie, dinyatakan meninggal dunia usai sempat kolaps di tengah laga.
Saat itu Zhang yang turun di nomor tunggal putra tengah bertanding melawan pemain Jepang, Kazuma Kawano, pada match ke-3 laga Grup D beregu campuran antara China vs Jepang.
Pertandingan baru berjalan set pertama, dan papan skor menunjukkan skor imbang 11-11. Tak berselang lama, Zhang Zhi Jie tiba-tiba tumbang. Sempat dilarikan ke rumah sakit, ia lantas dinyatakan meninggal pada Minggu malam (30/6/2024).
Sejumlah pihak lantas menyoroti lambatnya pertolongan tim medis pada menit-menit pertama insiden Zhang Zhi Jie di atas lapangan.
Terkait hal itu, Broto Happy selaku Kabid Humas dan Media PBSI lantas buka suara. Ia menilai bahwa semua tindakan di atas lapangan sejatinya ada di tangan wasit. Termasuk penanganan yang terkait pemanggilan tim medis untuk cedera pemain, mesti melalui intruksi pemimpin pertandingan.
“Manajemen dalam sebuah pertandingan di tengah lapangan itu semuanya adalah dikendalikan atau dikomando oleh referee,” ucap Broto Happy.
Terkait hal ini, Broto lantas menambahkan bahwa PBSI selaku badan tertinggi bulu tangkis di Indonesia akan bersurat kepada organisasi badminton dunia (BWF) untuk meninjau ulang aturan tersebut.
“Harus kita kaji ulang (aturan tindakan tim medis), PBSI akan membawa kasus ini ke BWF demi kebaikan dan keselamatan atlet di masa mendatang," jelasnya.
"Kita berharap ke depannya memang harus lebih cepat lagi bila terjadi keadaan darurat, mungkin aturan itu bisa dikalahkan karena semuanya demi keselamatan atlet, dan juga untuk kebaikan bagi seluruh pemain yang bertanding di tengah lapangan," imbuh Broto Happy.
Tanggapan Pebulutangkis China dan Dunia
Meninggalnya Zhang Zhi Jie saat mengikuti ajang BAJC 2024 meninggalkan duka yang mendalam bagi bulu tangkis China dan dunia.
Asosiasi bulu tangkis China mengungkapkan bahwa mereka sangat sedih atas insiden yang menimpa Zhang. Terlebih atlet berusia 17 tahun tersebut dianggap punya potensi besar, dan terbukti sudah berhasil merengkuh sejumlah gelar juara di level junor.
"Zhang Zhijie menyukai badminton dan merupakan atlet luar biasa di tim muda badminton nasional," tulis Asosiasi bulu tangkis China.
Nada kecewa ditunjukkan atlet putra sektor ganda campuran andalan China, Zheng Si Wei, terkait meninggalnya Zhang Zhijie.
Lewat akun instagram resminya, Zheng yang mengoleksi sejumlah gelar juara dunia itu menyayangkan tindakan lambat tim medis saat insiden terjadi.
"Kecelakaan terjadi setiap hari. Terkait hal itu, yang bisa kita lakukan adalah menanganinya dengan benar dan segera. Yang membuat saya marah adalah karena situasi tersebut tidak ditangani dengan baik dan tepat waktu.
Saya tidak berada di tempat kejadian dan komentar saya mungkin sedikit bias, tapi saya tetap berharap insiden ini dapat menarik perhatian BAC, BWF dan bahkan seluruh masyarakat. Bagaimanapun juga, nyawa adalah yang terpenting," terang Zheng.
Ungkapan duka terhadap meninggalnya Zhang Zhijie, juga disampaikan komentator legendaris BWF yang juga mantan atlet Inggris, Gill Clark.
“Kata-kata tak dapat mengungkapkan betapa terkejut dan sedih perasaan saya, usai mendengar berita tragis tentang Zhang Zhi Jie,” tulis sosok yang kerap disebut oma Gill Clark tersebut
Editor: Iswara N Raditya