tirto.id - Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Turki, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan wilayah utama yang terdampak gempa bumi hanya di tenggara Turki yang berdekatan dengan perbatasan Suriah.
"Meliputi 11 daerah yaitu Adana, Adıyaman, Kahramanmaraş, Gaziantep, Diyarbakır, Hatay, Kilis, Şanliurfa, Malatya, Osmaniye, Elazig, Elbistan," kata Lalu dalam keterangan tertulis, Selasa (7/2/2023).
Lalu memperkirakan 500 warga negara Indonesia (WNI) yang bermukim di 11 wilayah tersebut. Sebagian besar WNI adalah pelajar, pekerja spa terapis, pasangan menikah dengan warga setempat, dan pekerja organisasi internasional yang beroperasi di perbatasan Turki-Suriah.
Dari 6.500 WNI yang tercatat di Turki, hampir 90 persen tinggal di kawasan Marmaris (Istanbul, Bursa, Kocaeli, Canakkal, Kirklareli), Anatolia Tengah (Ankara, Syakarya, Karabuk, Kastamonu, Zonguldak, Samsun, Barten, Afyon, Kutahya, Eskisehir) dan Agean (Isparta, Antalya, Izmir, Bodrum, Mugla).
"WNI di daerah-daerah ini tidak terkena dampak gempa dan semuanya dalam keadaan aman. Khusus untuk daerah Kayseri, gempa terasa di kota Kayseri namun kondisi aman dan tidak ada korban maupun bangunan runtuh," kata Lalu.
Lalu meminta masyarakat yang memiliki keluarga, kerabat atau teman di luar 11 kota terdampak gempa Turki untuk tidak khawatir.
"Tidak disarankan untuk menghubungi hotline KBRI Ankara sehingga akan memberikan kesempatan kepada hotline untuk fokus menangani WNI yang terdampak langsung," kata dia.
Gempa bermagnitudo (M) 7,7 terjadi di selatan Turki pada Senin (6/2/2023) pukul 14.17 waktu setempat. Pusat gempa berada di provinsi Kahramanmaras, kurang lebih 600 kilometer sebelah tenggara Ankara.
Kemudian disusul dua gempa lanjutan M 6,4 dan M 6,5 di Prov Gaziantep atau kurang lebih 700 kilometer sebelah tenggara Ankara.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Gilang Ramadhan