Menuju konten utama

DPRD DKI: Petakan Lokasi Rawan Pohon Tumbang di Jakarta

BPBD DKI Jakarta perlu memastikan kolaborasi dengan Dinas Pertamanan untuk menyiapkan rencana aksi cepat tanggap jika insiden pohon tumbang terjadi.

DPRD DKI: Petakan Lokasi Rawan Pohon Tumbang di Jakarta
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Kevin Wu mendorong Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta berkoordinasi dengan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta melakukan pemetaan lokasi pohon rawan tumbang. Terutama di jalan-jalan utama dan kawasan padat aktivitas masyarakat. foto/Dok. DPRD JKT

tirto.id - Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Kevin Wu, mendorong Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memetakan lokasi pohon yang rawan tumbang, terutama di sepanjang jalan utama dan kawasan dengan aktivitas padat. BPBD diminta untuk berkolaborasi dengan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta.

Kevin Wu mengatakan, data terkait lokasi pohon rawan tumbang harus diperbarui secara berkala dan digunakan sebagai dasar untuk tindakan preventif, seperti peremajaan pohon, pemangkasan, atau bahkan penanaman ulang pohon.

“BPBD perlu memastikan kolaborasi aktif dengan Dinas Pertamanan untuk menyiapkan rencana aksi cepat tanggap jika insiden terjadi,” ucap Kevin Wu, Selasa (3/11/2024).

Langkah ini merupakan bagian dari upaya BPBD untuk menghindari kejadian pohon tumbang seperti yang terjadi pada Senin (2/12), akibat hujan lebat dan angin kencang yang melanda Jakarta.

Ditambahkan oleh Kevin Wu, pohon tumbang tidak hanya disebabkan oleh cuaca ekstrem. Banyak pohon tua yang memiliki akar lemah atau tidak dirawat dengan baik sehingga tidak mampu menahan angin kencang.

“Ini harus menjadi momentum bagi Pemprov DKI untuk memperkuat tata kelola dan pemantauan pohon di seluruh wilayah Jakarta,” tandas Kevin Wu.

Kevin Wu juga mengingatkan pentingnya pemanfaatan aplikasi Jakarta Kini (Jaki) oleh BPBD untuk menyebarkan sistem peringatan dini berbasis data cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Peringatan dini ini perlu diikuti dengan langkah operasional yang efektif, seperti penempatan tim siaga di area rawan untuk memberikan respons cepat.

“Dengan langkah tersebut, kita bisa meminimalisir risiko korban saat pohon tumbang akibat cuaca ekstrem,” tegas Kevin Wu.

Teknologi modern, seperti sensor pohon untuk memonitor kelembapan tanah dan stabilitas akar, juga perlu diterapkan, terutama di daerah yang sering dilanda banjir atau angin kencang.

Kevin juga mengusulkan agar warga dilibatkan dalam pemantauan pohon berisiko tumbang melalui sosialisasi dan edukasi. Ia menyarankan Pemprov DKI membuka saluran komunikasi langsung di tingkat kelurahan atau rukun warga (RW) untuk mempermudah pelaporan dan mempercepat penanganan masalah pohon tumbang.

“Selain itu, dinas terkait juga perlu menggunakan teknologi modern, seperti sensor pohon untuk memantau kelembapan tanah dan stabilitas akar, terutama di lokasi yang sering dilanda banjir atau angin kencang,” bebernya.

Dari data yang dihimpun BPBD DKI Jakarta, pada Senin (2/12) tercatat 15 pohon tumbang dan satu pohon sempal (patah) hingga pukul 21.00 WIB. Sebanyak tujuh pohon tumbang di Jakarta Selatan, lima di Jakarta Utara, satu di Jakarta Barat, dan dua lagi di Jakarta Timur. Selain itu, tiga mobil dan satu sepeda motor tercatat terdampak akibat kejadian tersebut.

(INFO KINI)

Penulis: Tim Media Servis