tirto.id - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta jatah kursi tambahan kelas bisnis ke Garuda Indonesia untuk keberangkatan haji. Hal tersebut diungkap Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI.
"Kemarin kami dihubungi Sekjen DPR untuk memastikan ada sekitar tambahan 80 anggota DPR untuk bisa berangkat haji," kata Irfan dalam rapat tersebut, dikutip Kamis (15/6/2023).
Walaupun begitu, dia mengakui belum bisa menjanjikan tambahan penerbangan tersebut. Lantaran batas penerbangan akhir pada 22 Juni 2023 dan perlu izin dari General Authority for Civil Aviation (GACA) Arab Saudi.
"Tapi ini persoalan izin dari Arab Saudi yang mensyaratkan bahwa tgl 22 adalah hari terakhir penerbangan untuk haji. Tim kami sedang ada di Jedah untuk meminta izin kepada GACA untuk bisa terbang di 23 Juni," jelas dia.
Irfan mengaku telah menerima banyak masukan untuk keberangkatan haji tambahan tersebut. "Mudah mudahan kita bisa menyediakan serta khusus bisnis class sesuai harapan dari bapak ibu DPR sekalian," imbuhnya.
Saat dikonfirmasi kembali, Irfan menjelaskan penerbangan tambahan haji bukan dikhususkan bagi anggota DPR saja. Tetapi untuk seluruh masyarakat di luar penerbangan haji yang reguler.
"Saya mau koreksi sedikit, ini kan memang ada banyak masyarakat yang di luar haji reguler itu yang membutuhkan penerbangan menuju tanah suci," ujar Irfan.
Irfan mengatakan terdapat permintaan tambahan dari agen travel pada beberapa hari yang lalu. Irfan mengatakan jumlah kuota belum tentu hanya 80 orang seperti permintaan anggota DPR. Sebab ada juga calon jamaah haji yang dari agen travel.
"Kami tidak melihat secara spesifik unit mana yang meminta, yang kami inginkan adalah mereka yang sudah memperoleh visa untuk bisa berhaji dan yang sudah pasti bisa berangkat, itu yang kita mau. Karena tahun lalu sempat ada berita kita siapin furoda tapi ternyata banyak yang tidak ada visanya," ucap Irfan.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin