Menuju konten utama

DPP Golkar Gelar Rapat Pleno Pilih Plt Ketum Selasa 13 Agustus

Ahmad Doli memastikan proses pengunduran diri Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Partai Golkar tidak diintervensi pihak manapun.

DPP Golkar Gelar Rapat Pleno Pilih Plt Ketum Selasa 13 Agustus
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kedua kanan) memberikan pembekalan kepada calon kepala daerah yang akan diusung pada Pilkada 2024 di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (21/11/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.

tirto.id - DPP Golkar akan menggelar rapat pleno untuk menunjuk pelaksana tugas (plt) ketua umum parpol berlambang beringin itu paling lambat pada Selasa (13/8/2024). Penunjukkan plt ketua umum dilakukan usai Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

"Selasa rencananya [menggelar rapat pleno penunjukkan plt ketua umum], paling lama Selasa," ungkap Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia kepada awak media, Minggu (11/8/2024).

Ia menyebutkan, penyelenggaran rapat pleno untuk menunjuk plt ketua umum telah disesuaikan dengan anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Golkar. Dalam aturan tersebut, plt ketua umum nantinya bertugas menyiapkan pemilihan ketua umum definitif.

Menurut Doli, pengunduran diri seseorang dari jabatan ketua umum pun memang diperbolehkan dalam AD/ART Partai Golkar.

"Mekanismenya, setelah seorang ketua mengundurkan diri, itu akan disampaikan di rapat pleno. Nanti, [agenda] rapat pleno menerima surat pengunduran diri itu dan kemudian nanti baru dibahas, diputuskan, siapa yang akan menjadi pelaksana tugas," tuturnya.

Doli juga memastikan proses pengunduran diri Airlangga tidak diintervensi pihak manapun. Doli mengungkapkan Airlangga mengundurkan diri berdasarkan sejumlah pertimbangan.

Salah satunya, mempertimbangkan solidaritas Golkar dan menciptakan situasi dalam masa transisi pemerintah era Presiden Joko Widodo kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Menurut Doli, dalam masa transisi, Airlangga yang menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian disebut akan lebih menghabiskan waktunya di pemerintah pusat.

"Pak Airlangga lebih memilih konsentrasi sebagai Menko Perekonomian. Karena banyak program-program yang memang harus disesuaikan, yang itu memang menjadi tugas dan tujuan Pak Airlangga," ucap Doli.

"Jadi, transisi di masa kepemerintahan Pak Jokowi ini kan harus juga dituntaskan dan dikesinambungkan dengan program pemerintahan yang akan datang di bawah Pak Prabowo dan Pak Gibran [wakil presiden terpilih]," lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, Airlangga Hartarto mengaku telah mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Golkar per Sabtu kemarin. Ia mengaku mengundurkan diri untuk menjaga keutuhan Golkar dan memastikan transisi pemerintah pusat dari Presiden Joko Widodo ke Presiden terpilih Prabowo Subianto.

"Pengunduran diri ini terhitung sejak semalam, yaitu Sabtu, 10 Agustus 2024," sebutnya dalam keterangan video yang diterima, Minggu.

Ia mengatakan, Golkar akan menyiapkan mekanisme pemilihan ketua umum berikutnya seduai ketentuan anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART). Airlangga mengeklaim proses pemilihan ketua umum akan berlangsung damai dan tertib.

Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada sejumlah senior Golkar, yakni Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, Luhur Panjaitan, Akbar Tanjung, Agung Laksono, hingga Muhammad Hatta.

"Kepada jajaran pengurus DPP Partai Golkar, serta kepada seluruh pimpinan partai kita di tingkat provinsi, kota dan kabupaten, saya percaya dapat terus menjaga soliditas dan kesinambungan Partai Golkar ini," sebut Airlangga.

Ia juga mengimbau kader dan simpatisan Golkar agar terus mengembangkan parpol berlambang pohon beringin itu. Dalam kesempatan yang sama, Airlangga menyempatkan diri menyampaikan permintaan maafnya selama menjadi Ketua Umum Golkar.

Baca juga artikel terkait KONFLIK GOLKAR atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Politik
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Bayu Septianto