tirto.id - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan ibu negara Melania Trump dinyatakan positif mengidap virus corona COVID-19, menurut twit Trump pada Jumat (2/10/2020).
“Malam ini, @FLOTUS dan saya dinyatakan positif COVID-19. Kami akan segera memulai proses karantina dan pemulihan. Kami akan melewati ini BERSAMA!,” twit Trump.
Tonight, @FLOTUS and I tested positive for COVID-19. We will begin our quarantine and recovery process immediately. We will get through this TOGETHER!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) October 2, 2020
Informasi Trump positif corona datang hanya beberapa jam setelah Gedung Putih mengumumkan asisten senior Hope Hicks terkena virus corona setelah bepergian dengan presiden beberapa kali minggu ini.
Trump berusia 74 tahun, menempatkannya pada risiko komplikasi serius yang lebih tinggi dari orang lain yang terpapar virus yang kini telah menewaskan lebih dari 207.000 orang di seluruh AS.
Trump mengumumkan Kamis malam, dia dan Melania Trump memulai "proses karantina" setelah Hicks terserang virus corona COVID-19.
Hicks bepergian dengan presiden beberapa kali minggu ini, termasuk terbang bersama di Marine One, helikopter kepresidenan, dan di Air Force One untuk melakukan kampanye di Minnesota Rabu, dan di atas Air Force One untuk menghadiri debat presiden pertama pada Selasa malam di Cleveland.
Hasil tes ini menandai pukulan besar bagi seorang presiden yang telah berusaha mati-matian untuk meyakinkan publik AS tentang kegagalan pemerintahannya mengatasi pandemi corona, bahkan kasusnya terus meningkat sebelum Pemilu.
Gejala COVID-19 dapat berupa demam, batuk, dan kesulitan bernapas. Kebanyakan orang hanya mengalami gejala ringan. Akan tetapi beberapa orang, biasanya mereka yang mengalami komplikasi medis lain, mengalami gejala yang lebih parah, termasuk pneumonia, yang bisa berakibat fatal.
Dikutip dari AP News, Trump secara konsisten mengungkapkan ia tak rentan tertular COVID-19, bahkan setelah staf Gedung Putih dan orang-orang terdekatnya dinyatakan positif COVID-19 dan sakit.
"Saya tidak merasakan kerentanan apa pun," katanya pada Mei lalu.
Dia malah mendorong gubernur untuk membuka kembali negara bagian AS dan mencoba untuk memfokuskan perhatian masyarakat pada upaya menghidupkan kembali ekonomi.
Gedung Putih memiliki akses ke sumber daya nyaris tanpa batas, tapi masih gagal menjaga keamanan presiden. Ia menimbulkan pertanyaan: bagaimana negara bagian lain di AS dapat melindungi pekerja, siswa, dan publik saat bisnis dan sekolah dibuka kembali.
Editor: Yantina Debora