tirto.id - Dokter yang menangani Novel Baswedan di Singapura telah melepas membran plasenta yang sebelumnya ditempel melalui tindakan operasi di mata kanan Novel.
"Tadi pagi, dokter melepas membran plasenta yang sebelumnya ditempel melalui tindakan operasi di mata kanan Novel. Kemudian, lensa kontak kembali dipasang di mata kanan tersebut," kata Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah di Jakarta, Kamis (15/6/2017).
Febri menjelaskan, selama sekitar seminggu ke depan bagian mata kanan Novel akan diobservasi untuk melihat pertumbuhan selaput mata.
"Jika tumbuh normal atau sesuai dengan yang diharapkan maka pengobatan seperti biasa akan dilanjutkan kembali," kata dia dikutip dari Antara.
Namun, kata Febri, apabila ternyata pertumbuhannya kurang baik, maka dokter akan mengambil tindakan menjahit kelopak mata kanan dalam jangka waktu sekitar satu sampai tiga minggu untuk membuat kelopak mata lebih sipit.
"Langkah ini dilakukan agar pertumbuhan selaput mata lebih optimal. Sedangkan mata bagian kiri masih dibiarkan terlebih dahulu sementara waktu dan meneruskan pengobatan yang telah dilakukan," ucapnya.
Meski demikian, Febri mengatakan bahwa mata kanan Novel telah dapat melihat huruf E besar dan huruf W besar dengan jelas.
"Novel juga sudah dapat melihat dua baris angka tanpa alat bantu. Sedangkan mata kiri, penglihatan masih sangat terbatas dan buram," tuturnya.
Sementara terkait dengan pengusutan kasus penyerangan Novel ini, Febri menyatakan pimpinan KPK berencana akan berkoordinasi dengan Kapolri dan jajarannya untuk membicarakan strategi dan penguatan apa yang bisa dilakukan ke depan agar investigasi yang dilakukan dapat mengungkap pelaku penyerangan.
Untuk diketahui, Novel Baswedan diserang dengan air keras pada Selasa (11/4) subuh ketika dalam perjalanan dari masjid ke rumahnya.
Novel adalah salah satu penyidik senior KPK yang antara lain menangani kasus korupsi dalam pengadaan KTP elektronik (e-KTP).
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto