Menuju konten utama

Djarot Klaim PDIP Sudah Lama Larang Kader Bangun Dinasti Politik

Keengganan Megawati Soekarnoputri memilih Puan Maharani jadi capres dianggap contoh bahwa PDIP anti dengan dinasti politik.

Djarot Klaim PDIP Sudah Lama Larang Kader Bangun Dinasti Politik
Presiden Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri bersama Ketua DPR Puan Maharani menyapa wartawan saat menghadiri Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2019 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.

tirto.id - Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat memastikan partainya melarang seluruh kader membuat dinasti politik. Dengan adanya larangan dinasti politik di PDIP, maka setiap kader dilarang untuk memiliki jabatan setara dengan anggota keluarga lainnya.

Djarot mencontohkan pasangan suami istri tidak boleh menjadi caleg pada tingkat legislatif yang sama, daerah pemilihan yang sama, hingga periode jabatan yang sama.

"Di dalam aturan partai, itu juga dirumuskan bahwa PDI Perjuangan itu anti dalam membikin dinasti. Contohnya: suami dan istri tidak boleh mencalonkan atau dicalonkan menjadi anggota DPR atau legislatif di tingkatan yang sama," kata Djarot dalam Dialog Publik Ganjar Center, Jakarta Timur, pada Senin (30/10/2023).

Djarot juga menegaskan bahwa pihaknya membatasi tiga anggota dalam setiap keluarga untuk menjadi pejabat di legislatif. Menurutnya hal itu menjadi bagian dari upaya PDIP melawan dinasti politik.

"Jadi kita ini di PDI Perjuangan melawan dinasti politik. Itu pun satu keluarga maksimal tiga," kata Djarot.

Dia juga mencontohkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang enggan memilih Ketua DPP PDIP Puan Maharani sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden, padahal Ketua DPR RI itu adalah putrinya.

Apalagi, PDIP juga memiliki kesempatan besar untuk mengusung capres dan cawapres tanpa harus berkoalisi. Namun, kata Djarot kesempatan itu tak digunakan Megawati demi menghindari terjadinya dinasti politik.

"Bu Mega ini punya kesempatan untuk mencalonkan Mbak Puan. Tetapi kenapa tidak dilakukan? Karena Ibu Mega tidak mementingkan dirinya, keluarganya, kelompoknya bahkan partainya. Yang terpenting adalah untuk Indonesia harus yang terbaik, " kata Djarot.

Mengenai dinasti politik, Djarot mengaku kecewa dengan sikap Presiden Joko Widodo Jokowi yang mengizinkan putranya Gibran Rakabuming Raka yang saat ini maju menjadi cawapres Prabowo Subianto.

"Saya gagal. Di beberapa hal saya gagal. Termasuk misalnya pembangunan Mas Gibran. Tidak ada loyalitas, tidak ada disiplin, tidak ada ikhlas, tidak ada semua," kata Djarot.

Baca juga artikel terkait DINASTI POLITIK atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto