Menuju konten utama

Disnakertrans DKI Respons Data Karyawan Jakarta Terbanyak di-PHK

Perselisihan PHK pada Januari-Juni 2024 tercatat sebanyak 307 kasus dengan jumlah pekerja 847 orang.

Disnakertrans DKI Respons Data Karyawan Jakarta Terbanyak di-PHK
Ilustrasi PHK. foto/istockphoto

tirto.id - Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta buka suara soal tingginya jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) di Jakarta. Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), jumlah pekerja yang terdampak PHK tercatat sebanyak 7.469 orang pada Januari-Juni 2024.

Kepala Disnakertransgi Jakarta, Hari Nugroho, berujar bahwa berdasar hasil pemeriksaan, sebanyak 7.469 orang itu merupakan karyawan yang mengikuti program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) BPJS Ketenagakerjaan.

Kata Hari, meski kantor utama para karyawan itu berlokasi di Jakarta, ada karyawan di antara 7.469 orang tersebut yang tidak tinggal di Jakarta.

"Dari data 7.469 orang pekerja ter-PHK yang memanfaatkan program JKP tersebut ternyata tidak seluruhnya pekerja yang bekerja maupun tinggal atau berdomisili di Provinsi DKI Jakarta," sebutnya dalam keterangan tertulis yang diterima Tirto, Selasa (6/8/2024).

Menurut dia, ada 1.491 perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta yang mempunyai cabang di luar Jakarta. Seribuan kantor ini mengikutsertakan pekerjanya dalam program BPJS Ketenagakerjaan yang dibayarkan kantor pusat di Jakarta.

Dengan demikian, Hari menyebutkan, data BPJS Ketenagakerjaan karyawan yang bekerja di luar Jakarta masuk dalam data BPJS Karyawan di Jakarta.

Hari juga mengungkapkan bahwa berdasarkan pemeriksaan, perselisihan PHK pada Januari-Juni 2024 tercatat sebanyak 307 kasus dengan jumlah pekerja 847 orang. Jumlah ini disebutnya lebih sedikit daripada perselsihan PHK pada 2023.

"Data PHK periode Januari-Juni 2024 dimaksud mengalami tren menurun dibandingkan periode yang sama, Januari-Juni tahun 2023, dengan penurunan sebesar 31 persen," sebut Hari.

Dia merinci bahwa perselisihan PHK pada 2024 ini paling banyak berasal dari Jakarta Utara, yakni sebanyak 71 kasus dengan jumlah pekerja 249 orang. Lalu, Jakarta Selatan sebanyak 60 kasus dengan jumlah 98 orang.

"Sektor-sektor yang mendominasi terjadinya PHK adalah perdagangan dan jasa 63,52 persen, industri 12,05 persen, infrastruktur, utilitas, dan transportasi 10,75 persen, sektor lain-lain meliputi; sektor kesehatan dan rumah sakit, yayasan, media 5,86 persen, dan keuangan 4,89 persen," urai Hari.

Berdasarkan catatan Sudisnakertrangi, di lima wilayah DKI Jakarta pada periode Januari-Juni 2024, perusahaan rintisan alias start up yang melakukan PHK terhadap karyawan pemilik JKP sebanyak 982 orang. Berikut catatannya:

PT Tokopedia 84 orang

PT Lamudi Classified Indonesia 14 orang

PT Shopee Indonesia 41 orang

PT Zona Edukasi/Zenius 95 orang

PT Ruang Raya Indonesia /Ruang Guru 2 orang

PT Sicepat Ekspres Indonesia 676 orang

PT Danapati Abinaya Investama 70 orang

Baca juga artikel terkait KETENAGAKERJAAN atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Fadrik Aziz Firdausi