tirto.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat 42 kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak di Ibu Kota sejak 1 Januari-13 Oktober 2022. Dari jumlah itu, 25 anak meninggal dunia akibat penyakit tersebut.
“Ya, benar sepanjang tahun,” kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes Provinsi DKI Jakarta, Ngabila Salama saat dikonfirmasi oleh reporter Tirto, Senin (17/10/2022).
Puluhan kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak di Jakarta itu terdiri dari 29 anak laki-laki (68 persen) dan 13 anak perempuan (32 persen). Sebanyak 37 merupakan anak di bawah lima tahun atau balita (89 persen) dan lima kasus lainnya usia 5-18 tahun (11 persen).
Ngabila menambahkan 10 anak telah dinyatakan sembuh dan tujuh orang yang masih menjalani rawat inap.
Ia menambahkan, penyebab dari 42 kasus ini adalah infeksi leptosirosis, influezae, parainfluenzae, multisystem inflammatory syndrome in children (MISC) atau long COVID-19, cytomegalovirus (CMV), bocavirus, legionella, shiegella, Escherichia Coli, dan lain sebagainya.
Ngabila mengimbau agar para orang tua jangan panik dan tetap waspada terkait sudah adanya 42 kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak di Jakarta.
Menurut dia, mencegah infeksi menular melalui udara dilakukan dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjaga kebersihan diri, serta menjaga ventilasi udara tetap baik.
“Jangan panik ayah dan bunda, akan tetapi terus waspada! Ketika anak sakit, segera datang ke dokter untuk diberikan pengobatan lebih lanjut yang sesuai, pantau gejala, pemeriksaan penunjang darah untuk melihat gangguan fungsi ginjal, cukupkan konsumsi air putih, dan makanan yang sehat dan bergizi,” ujar Ngabila.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan