tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (2/1/2023). Laju indeks awal tahun menguat 6.850 pukul 09.00 WIB. Posisi tertinggi indeks mencapai 6.850 dan terendah ada di level 6.836.
Mengutip RTI Business, nilai transaksi IHSG pagi ini sudah Rp101 miliar dan kapitalisasi pasar mencapai Rp9.535 triliun. Selain itu, setidaknya ada 176 saham yang bergerak menguat dan 110 saham melemah. Sementara sisanya 220 stagnan.
Sementara itu, financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani memperkirakan, pergerakan indeks hari ini akan bergerak mixed dalam range 6.822 - 6.891. Setelah perdagangan kemarin IHSG ditutup melemah sebesar -0,14 persen atau -9,46 poin di level 6.850.
Pergerakan indeks dipengaruhi beberapa faktor. Pertama Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak Sumber Daya Alam dan Kekayaan Negara Dipisahkan menyebut realisasi dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada periode hingga Desember 2022 tercatat mencapai Rp40,59 triliun. Jumlah tersebut melebihi target sebesar Rp36,4 triliun.
"Sementara itu, Bank Indonesia memprediksi inflasi sepanjang tahun 2022 diperkirakan berada pada level di bawah 6 persen YoY," ujarnya dalam risetnya.
Dari mancanegara, Goldman Sachs memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global berpotensi melambat di tahun 2023 dengan tingkat pertumbuhan ekonomi global hanya sebesar 1,8 persen YoY lebih rendah dari proyeksi pertumbuhan ekonomi global di tahun 2022 sebesar 2,9 persen YoY.
Sementara itu, China melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 120 triliun yuan sepanjang tahun 2022. Pencapaian tersebut mempertahankan posisi China sebagai negara dengan PDB terbesar peringkat dua di dunia.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin