tirto.id - Ahmadiyah menggelar 'Kick Off Tasyakuran 100 Tahun Jemaat Muslim Ahmadiyah Indonesia' dengan meluncurkan sejumlah program untuk semakin mengenalkan organisasi ini ke masyarakat. Sebab, selama ini banyak kesalahpahaman yang beredar di masyarakat mengenai berbagai ajaran Ahmadiyah.
Juru Bicara Ahmadiyah, Yandra Budiana, mengatakan bahwa keluarga besar Ahmadiyah akan lebih dekat dengan masyarakat luas melalui berbagai program, salah satunya adalah bakti sosial. Kegiatan ini pada dasarnya sudah lama dilakukan, namun kali ini akan lebih dimasifkan.
"Ya, di 100 tahun ini kami akan nantinya akan mempunyai target pertama 100 kampung donor darah, nantinya 100 kampung donor mata," ucap Yandra di acara Kick Off Tasyakuran 100 Tahun Ahmadiyah di Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025).
Disampaikan Yandra, gerakan sosial juga akan dilakukan dalam bentuk Clean The City. Dia menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya bersih-bersih secara fisik dan lingkungan, tetapi juga menghilangkan pikiran soal kebencian.
"Kemudian yang kedua clean di sini adalah sikap mental karena masalah saat ini yang dihadapi oleh bangsa ini dan juga generasi penerusnya adalah soal kesehatan mental," tutur dia.
Selain itu, kata dia, Ahmadiyah juga akan meneruskan terjemahan Al-Qur'an ke dalam bahasa lokal. Tahun ini, difokuskan penerjemahan Al-Qur'an akan dilakukan ke dalam bahasa daerah Madura.
Lebih lanjut dia juga mengungkapkan bahwa kontribusi Ahmadiyah ke dalam membangun bangsa akan semakin nyata dilakukan. Salah satunya, kata dia, dengan membantu mengikis mental korupsi yang selama ini menjadi masalah di Indonesia.
"Kemudian yang kedua adalah mendorong sebagai solusi atas masalah mental korup itu adalah gaya hidup sederhana. Di Ahmadiyah dikenal dengan gaya hidup tahrid jadid. Untuk hidup itu harus sederhana, sederhana di sini bukan cuma dalam hal keuangan tetapi juga dalam gaya hidup," ungkap Yandra.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Bayu Septianto