Menuju konten utama

Di Pengujung 2020, Pasar Saham Masih Catatkan Net Sell Rp47,88 T

OJK mencatat pasar modal Indonesia masih mencatatkan net sell saham senilai Rp47,88 triliun di pengujung perdagangan 2020.

Di Pengujung 2020, Pasar Saham Masih Catatkan Net Sell Rp47,88 T
Ilutrasi Saham. foto/istockphoto

tirto.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pasar modal Indonesia masih mencatatkan net sell saham senilai Rp47,88 triliun di pengujung perdagangan 2020 atau per 29 Desember. Ketua OJK Wimboh Santoso mengatakan, 2020 kinerja pasar modal Indonesia memang dilanda aksi jual oleh investor asing yang memengaruhi pergerakan emiten 1 tahun ke belakang.

“Namun demikian, investor asing cenderung melakukan aksi jual sepanjang 2020,” ucap Wimboh dalam 'Peresmian Penutupan Perdagangan BEI Tahun 2020,' Rabu (30/12/2020) di BEI.

Menurut data OJK, net sell yang terjadi sepanjang 2020 ini hampir menyamai periode 2018 lalu yang pernah menembus Rp50,75 triliun. Capaian pada 2020 ini pun membalikkan hampir 100 persen perolehan net buy senilai Rp49,2 triliun di 2019.

Jika dilihat lebih rinci, maka jumlah net sell terbesar terjadi pada September 2020 dengan nilai Rp15,59 triliun dan disusul April 2020 Rp8,82 triliun. Per 29 Desember 2020 sendiri, net sell sudah turun dan hanya mencapai Rp4,03 triliun.

Meski mengalami net sell, Wimboh mengaku cukup puas lantaran IHSG sudah bergerak naik ke level 6.036,17 poin per 29 Desember 2020 atau naik dibanding posisi terendah pada 24 Maret 2020, yaitu 3.937,6 poin. Sayangnya IHSG ditutup sedikit di bawah 6.000 yaitu di level 5.979,073 poin per 30 Desember 2020.

“IHSG telah mengalami kenaikan 53,7 persen dari posisi terendah 24 Maret 2020 lalu,” ucap Wimboh.

Kenaikan IHSG ini sedikit banyak disebabkan oleh meningkatnya peran investor domestik sehingga mampu menahan laju net sell investor asing yang terjadi cukup signifikan. Bursa Efek Indonesia mencatat jumlah investor pasar modal meningkat 56 persen dari 2,48 juta pada 2019 menjadi 3,87 juta pada 2020.

Kepemilikan saham investor retail juga meningkat. Pada Mei 2020 jumlahnya hanya 61,5 persen tetapi naikk menjadi 75,83 persen per November 2020.

“Terdapat peningkatan aktivitas transaksi dari investor retail, yakni melonjak 4 kali lipat dalam 11 bulan terakhir. Ini adalah tahunnya investor retail di pasar modal indonesia. Semoga menjadi pondasi besar dalam pertumbuhan pasar modal ke depan,” ucap Direktur Utama BEI Inarno Djajadi dalam 'Peresmian Penutupan Perdagangan BEI Tahun 2020,' Rabu (30/12/2020) di BEI.

Baca juga artikel terkait SAHAM atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz