tirto.id - Lo Kheng Hong tengah menjadi sorotan publik usai investor kawakan itu memborong saham perbankan pelat merah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI). Lo Kheng Hong sebut saham BBRI-nya mencapai 64.636.000.
Usai memborong saham BBRI, Lo Kheng Hong juga menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BBRI yang digelar pada Senin, 24 Maret 2025. RUPST ini menghasilkan dua keputusan, yakni pembagian dividen, dan penunjukan Hery Gunardi sebagai direktur utama (Dirut) BRI baru.
Melansir dari berbagai sumber, hasil RUPST BBRI kemarin menyetujui tentang pembagian dividen dengan rasio pembayaran berkisar 85 persen dari laba bersih tahun buku 2024 yang mencapai Rp60,15 triliun.
Dalam acara tersebut juga, investor Lo Kheng Hong membeberkan alasannya mengoleksi saham BBRI. Menurutnya, saham BBRI merupakan perusahaan yang mengagumkan yang memiliki laba mencapai Rp60 triliun.
Tak hanya itu, saham BBRI juga, tambah Lo Kheng Hong, termasuk laba terbesar dari semua perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI), serta BRI juga menjadi perusahaan yang membagikan dividen terbesar, yakni mencapai Rp51 triliun.
Kemudian investor kawakan ini juga menyebut bahwa saham BBRI meskipun sempat mengalami penurunan harganya, namun selalu bisa naik kembali dalam periode 20 tahun ke belakang. Atas dasar itulah ia paten berinvestasi di saham BBRI.
Dalam hal investasinya, Lo Kheng Hong telah menyerok saham BBRI hingga 64.636.000 dan disebut-sebut memiliki potensi bisa meraup dividen BRI hingga Rp13,47 miliar.
Berkaitan dengan hal tersebut, banyak publik yang penasaran mengenai sosok Lo Kheng Hong yang memborong saham BBRI. Untuk mengetahui jawabannya, simak ulasan berikut ini.
Siapa Lo Kheng Hong dan Berapa Harta Kekayaannya?
Lo Kheng Hong adalah seorang investor value Indonesia jenis individu kelahiran 20 Februari 1959. Ia dikenal juga sebagai investor saham ternama, layaknya Warren Buffet versi Indonesia.
Di tahun 2012 lalu, Lo Kheng Hong disebut memiliki aset berupa saham bernilai beberapa triliun dan saat ini total harta kekayaannya diduga lebih dari Rp2 triliun. Namun hal tersebut belum dapat dibenarkan lantaran tak banyak informasi detail yang merincikan kekayaan sang investor.
Baru-baru ini, Lo Kheng Hong telah memborong saham BBRI sebanyak 64.636.000. Serokannya itu digadang-gadang berpotensi memuat Lo Kheng Hong bisa meraup dividen BRI sebesar Rp13,47 miliar.
Selain saham BBRI, investor kawakan ini juga mengoleksi saham PT Bank Mandiri Tbk atau BMRI. Namun besaran sahamnya di BMRI belum diketahui.
Berdasarkan informasi yang beredar, Lo Kheng Hong sebagai salah satu investor tersukses di Indonesia, disebutkan bahwa sebagian besar kekayaannya berasal dari investasi saham di berbagai perusahaan di Indonesia.
Pak Lo diketahui pernah menjual saham PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk (MBAI) di tahun 2011 dengan keuntungan hingga 12.500% atau 126 kali lipat dari harga awal yang dibelinya di tahun 2005 yakni saham seharga Rp250 per lembar.
Ia juga sempat membeli saham PT Panin Financial Tbk ketika harganya masih Rp100 per lembar, kemudian mengakuisisi hingga 850 juta lembar saham senilai Rp85 miliar. Hanya dalam waktu 1,5 tahun, ia berhasil memperoleh omzet mencapai Rp221 miliar usai menjual sahamnya seharga 2,6 kali lipat dari harga beli.
Adapun Lo Kheng Hong juga disebut-sebut memiliki lebih dari 5 persen saham di beberapa perusahaan besar, seperti PT Global Mediacom Tbk (BMTR), PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN), PT Intiland Development Tbk (DILD), hingga PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL).
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Dipna Videlia Putsanra
