tirto.id - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond Junaidi Mahesa mengatakan setuju bila anak-anak dari WNI eks ISIS dipulangkan ke Indonesia. Pasalnya, kata Desmond, anak-anak itu hanya menjadi korban dari pilihan orang tuanya.
"Mendukunglah. WNA saja dalam rangka kepentingan nasional untuk bola, basket, didukung. Ini WNI bapaknya melepas [status kewarganegaraan] tapi anak ini kan masih ada,” kata politikus Gerindra ini saat ditemui di gedung DPR RI, Kamis, 13 Februari 2020.
“Masak dia mau balik kita tidak bisa terima? Naluri saja ya. Naluri kita yang wajar saja, kalau itu saudara kamu gimana? Nangis enggak kamu? Ya udah kita yang normal-normal saja," kata Desmond menambahkan.
Atas dasar kemanusiaan, kata Desmond, pemulangan anak-anak itu ke Indonesia bisa diterima.
"Makanya saya bilang tadi kalau ini keponakannya Pak Mahfud gimana? Kan itu aja hal-hal normal gitu loh. Jadi, jangan membentengi sesuatu hal yang sebenarnya membunuh perasaan-perasaan kemanusiaan," kata dia.
Namun, kata Desmond, pemerintah perlu menyiapkan tempat khusus untuk anak-anak tersebut. Karena, menurut Desmond, BNPT tidak cocok untuk anak-anak itu.
"Yang jadi soal, anak-anak itu balik, siapa yang melakukan pendidikannya? Mungkin dia punya paman, punya bibi, punya kakek, ya saudara-saudara dia mau balik dan ada yang mendidik. Pada proses inilah tentu pemerintah menyiapkan ya. Saya pikir tidak cocok untuk di BNPT," kata dia.
Menurut Desmond, ketidakcocokan di BNPT lantaran program deradikalisasi tak jelas hasil dan capaiannya. Kata Desmon, banyak anak-anak dari pelaku terorisme yang menjadi korban, yang tak jelas penanganannya hingga saat ini.
"Pertanyaannya anak-anak korban kasus Surabaya, ada anak kecil korban, pertanyaan anak itu di mana sekarang? Lu tanya sama BNPT. Ini saya tidak bisa jawab," kata dia.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Abdul Aziz