tirto.id - Koordinator Desa Bersatu, Muhammad Asri Anas, membeberkan adanya pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang menjanjikan uang transportasi untuk melakukan konsolidasi dukungan suara. Namun demikian, ia tidak menyingkap secara gamblang siapa sosok yang dimaksud.
"Ada capres yang membiayai, fasilitasi kepala desa, transportasi Rp1 juta tiap pertemuan. Kalau teman-teman butuh video ada juga video," kata Anas di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (19/11/2023).
Tak hanya itu, lanjut Anas, bahkan pendamping desa juga diminta untuk membuat video dukungan kepada salah satu paslon. Padahal, hal itu telah dilarang berdasarkan aturan perundang-undangan.
"Di mana pendamping desa itu wajib membuat video dukungan ke capres dan partai tentunya, pendamping sama. Kami tidak mau seperti dilakukan," tutur Anas.
Anas pun menegaskan bahwa Desa Bersatu telah memiliki satu kesimpulan bahwa tidak semua visi dan misi capres-cawapres saat ini memasukan kesejahteraan desa dan perangkat desa. Terlebih, mereka bersepakat tidak akan mempercayai lagi partai politik yang nyatanya hanya mendahulukan kepentingan pribadi.
Di sisi lain, Anas menegaskan bahwa Desa Bersatu tetap akan menaati aturan perundang-undangan pemilu. Kendati demikian, dia memandang bahwa penyampaian aspirasi dan komunikasi dengan capres-cawares tetap boleh dilakukan.
"Yang pasti kami berkomitmen akan tidak berkampanye, tidak akan memberikan dukungan terbuka, kalau tertutup ya sudalah ya, kan nama menyampaikan aspirasi," ujar Anas.
Diwartakan sebelumnya, Anas mengutarakan secara terseirat bahwa suara Desa Bersatu diberikan kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Bahkan, Gibran akan menghadiri silaturahmi nasional yang terselenggara siang tadi.
Menurut Anas, Prabowo dan Gibran menjadi paslon yang paling mengakomodasi kebutuhan desa. Padahal, Desa Bersatu telah berkomunikasi dengan dua paslon lainnya yang dipandang tidak merespons kebutuhan tersebut.
Dia mengklaim, kehadiran delapan dari sembilan organisasi desa yang tergabung dalam Desa Bersatu ini juga bukan bentuk mobilisasi. Menurut Anas, semua telah menentukan penilaian siapa paslon yang akan mengakomodir kesejahteraan desa dan perangkatnya.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Fahreza Rizky