tirto.id - Gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 diselenggarakan pada Rabu 27 November 2024 atau tepat pada hari ini. Seiring dengan penyelenggaraan pesta demokrasi tersebut, beragam isu, klaim dan narasi soal Pilkada 2024 ramai beredar di media sosial dalam beberapa pekan terakhir.
Baru-baru ini misalnya, beredar sebuah narasi dalam bentuk foto dan video yang mengeklaim sebagai bukti adanya politik uang di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan. Narasi tersebut beredar di X (Twitter) melalui akun bernama @LaodeMSyarif(arsip) pada Minggu (24/11/24).
Dalam unggahannya, akun tersebut membagikan foto sejumlah amplop berisi uang Rp50.000 yang dituding sebagai “sedekah shubuh” di Sulawesi Tenggara. Selain itu, terdapat video memperlihatkan tumpukan uang pecahan Rp50.000 dan Rp100.000 yang disebut diperuntukkan sebagai politik uang.
Selain melampirkan foto dan video, pemilik akun juga menuliskan takarir sebagai berikut:
“Ini photo dan video yang saya terima dari teman-teman di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan. Yang Amplop pertama disebut “Sedekah Shubuh” (Sultra). Yang Video bahkan disebarkan di TikTok sebagai guyonan, karena mereka tau tidak akan diapa-apakan. Demokrasi makin Rusak @KPU_ID @bawaslu_RI @jokowi @prabowo @DPR_RI. Mohon Jangan Melakukan Pembiaran."
Terhitung sejak pertama kali diunggah pada Minggu (24/11/24) hingga hari ini, Rabu (27/11/24), unggahan tersebut telah dilihat sebanyak 148 ribu kali, dan mendapatkan 1.051 ribu tanda suka, 70 komentar, serta dibagikan ulang sebanyak 575 kali.
Lantas, bagaimana kebenaran klaim tersebut?
Penelusuran Fakta
Setelah mengamati foto dan menonton video yang terdapat dalam unggahan tersebut, Tirto mencoba menelusuri sumber asli foto dan video. Pertama-tama, untuk mengetahui sumber foto, Tirto menggunakan teknik reverse image search dari Google Images.
Hasilnya, Tirto menemukan foto amplop bersi uang pecahan Rp50.000 tersebut rupanya telah beredar di Facebook dengan berbagai narasi. Misalnya, akun Facebook bernama "Diana Hanifah" yang mengunggah foto serupa pada grup komunitas Dulur Kang Dedi Mulyadi pada Sabtu (16/11/24).
Dalam unggahannya, pemilik akun menyebut hendak membagikan Rp500.000 kepada 33 orang pertama yang menghubunginya lewat nomor WhatsApp.
“Sabtu ceria”: Spesial Sabtu ceria...yg bilang ( Hadir ) sya kasi 500rb grati.s Untk 33 orang pertama Silakn W A : 082338181955,” tulis akun tersebut pada unggahan Sabtu (16/11/24).
Kami juga menemukan akun Facebook lain bernama “Putri Irawati” yang mengunggah foto yang sama pada Kamis (14/11/2024). Dalam keterangannya, pemilik akun tersebut menyebut hendak membagikan Rp500.000 kepada 45 orang pertama yang menghubunginya lewat nomor whatsapp.
“Spesial malam Jum'at berkah...yg bilang ( Hadir ) sya kasi 500rb grati.s Untuk 45 orang pertama Silahkann W A : 082299520702,” tulis akun tersebut pada unggahan Kamis (14/11/2024).
Beralih ke bukti video, Tirto mencoba mengecek video asli pada profil akun pengunggah. Sebagai informasi, berdesarkan keterangan watermark pada video yang disertakan, video tersebut diunggah oleh akun TikTok bernama @rudiyat.rdmotor pada Senin (18/11/24) dan telah ditonton ribuan kali.
Dalam videonya, Tirto tidak menemukan adanya bukti bahwa sejumlah uang tersebut diperuntukkan bagi kepentingan politik uang. Lebih lanjut, Tirto mencoba menyelam lebih jauh ke dalam unggahan akun TikTok tersebut. Hasilnya, terdapat video lainnya memperlihatkan tumpukan uang pecahan Rp50.000 dan Rp100.000 yang serupa.
Video tersebut diunggah untuk waktu yang cukup lama, yaitu pada 2 Juni 2023. Berbeda dengan video sebelumnya, di dalam video lawas tersebut, pemilik akun membalas komentar warganet dengan menyebut bahwa videonya diperuntukkan sebagai motivasi agar warganet giat bekerja.
“kalau baperan nga usah main tiktok, itu hanya untuk teman2 tiktok gua buat motifasi biar giat kerja,” tulis akun tersebut saat menanggapi komentar @muhradja2.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan bahwa unggahan foto dan video yang disebut sebagai bukti adanya politik uang di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Foto yang digunakan oleh akun X tersebut telah beredar pada pertengahan November di sejumlah akun Facebook dengan narasi bagi-bagi uang gratis. Selain itu, video yang digunakan juga tidak menunjukkan bukti merujuk pada adanya politik uang.
==
Evelin Felisa Pohan berkontribusi terhadap penulisan artikel periksa fakta ini.
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Alfitra Akbar & Farida Susanty