Menuju konten utama
Periksa Fakta

Hoaks Video yang Klaim Qodari Marah Karena RK Kalah Pilkada

Klip aslinya berasal dari siaran kanal YouTube Total Politik, yang diunggah pada 26 November 2024 atau sehari sebelum masa pencoblosan Pilkada 2024.

Hoaks Video yang Klaim Qodari Marah Karena RK Kalah Pilkada
HEADER PERIKSA FAKTA Video Lama Diklaim Qodari Marah Karena RK Kalah Pilkada. tirto.id/Tino

tirto.id - Berbagai klaim mencurigakan bermunculan di dunia maya seiring isu jumlah putaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta yang menjadi sorotan. Narasi-narasi tersebut umumnya berhubungan dengan tanggapan tokoh publik atau calon tertentu terhadap hasil Pilkada.

Pada awal Desember lalu misalnya, beredar klaim yang menyebutkan bahwa Wakil Kepala Staf Kepresidenan, Muhammad Qodari, tidak terima atas kekalahan Ridwan Kamil (RK) di Pilkada Jakarta 2024. Hal itu lantaran potongan pernyataannya yang menyebut RK lebih mampu membangun klub Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta (Persija) dibandingkan Pramono.

Seorang pengguna TikTok bernama “hans99916” (arsip) membagikan narasi ini pada Senin (2/12/2024) silam lewat video berdurasi 56 detik. Klip tersebut menampilkan Qodari tengah mengisi siniar dengan nada berapi-api.

Di dalam video, Qodari terlihat memakai kemeja berwarna biru dengan lengan digulung. Ia menyebut bahwa RK lebih mampu membawa klub Persija menjadi juara, sebagaimana dulu Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung (Persib) juara saat masa kepemimpinannya sebagai Walikota Bandung.

“Maka Ridwan Kamil pasti lebih mengerti sepak bola ketimbang Pramono Anung. Ridwan Kamil pasti lebih mengerti bagaimana cara kota dan provinsi mendukung klub sepak bola daripada Pramono Anung,” kata Qodari dalam unggahan yang beredar.

Pengunggah pun menyematkan teks ke dalam video, bertuliskan “QODARI EMOSI!! RIDWAN KAMIL KALAH DI JAKARTA HINGGA MERENDAHKAN PAK PRAMONO ANUNG”.

PERIKSA FAKTA Video Lama Diklaim Qodari Marah

PERIKSA FAKTA Video Lama Diklaim Qodari Marah Karena RK Kalah Pilkada. tirto.id/Tino

Hingga Senin (23/12/2024), video berdurasi 59 detik itu telah meraup 23 tanda suka dan 14 komentar. Kolom komentar tampak diwarnai dengan reaksi warganet yang memberikan emoji tertawa. Terlihat beberapa warganet juga percaya terhadap narasi tersebut.

Namun, bagaimana kebenarannya?

Penelusuran Fakta

Untuk diketahui, proses rekapitulasi Pilkada Daerah Khusus Jakarta sudah dituntaskan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta pada Minggu (8/12/2024) lalu. Seperti dilaporkan Tirto, hasil rekap suara menunjukkan pasangan calon (paslon) nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, mengungguli kedua pesaingnya dengan perolehan sebanyak 2.183.239 suara, atau setara 50,06 persen.

Sementara paslon nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, menyusul dengan perolehan 1.718.160 suara atau sebesar 39,40 persen. Lalu paslon nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, tertinggal dengan hanya memperoleh 459.230 suara atau 10,53 persen.

Meski rencana gugatan dari tim RK-Suswono sempat muncul ke permukaan, pengajuan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) agar terbuka ronde kedua Pilkada Jakarta itu telah dibatalkan.

Untuk mengecek kebenaran klaim yang berseliweran, Tim Riset Tirto mencoba menyaksikan video dari awal hingga selesai. Setelah menonton, Tirto mensinyalir video yang digunakan oleh pengunggah diambil dari sebuah siniar yang mengundang Qodari sebagai narasumber.

Untuk menelusuri asal muasal siniar, Tirto lantas memasukkan kata kunci “Qodari podcast Pilkada” di mesin pencarian YouTube.

Hasilnya, kami menemukan sebuah video yang menampilkan pemandangan serupa dengan unggahan TikTok di mana Qodari terlihat memakai kemeja berwarna biru dengan lengan digulung, disertai latar serupa dengan video TikTok.

Video itu diunggah oleh kanal YouTube Total Politik, berjudul “Karena Anies, Pramono Anung Makin Menang Mudah? Ft. Muhammad Qodari” yang tayang pada 26 November 2024.

Video tersebut berisi analisis politik Qodari tentang Pilkada Jakarta. Ia membahas pengaruh Anies Baswedan, Gubernur Jakarta sebelumnya, dalam persaingan antara Pramono Anung dan Ridwan Kamil.

Selain itu, Qodari juga membicarakan potensi dukungan terhadap Persija di bawah RK dan pentingnya militansi dalam sepak bola Indonesia.

Setelah menonton siniar sampai akhir, Tirto menemukan bahwa pengunggah mengambil klip dari menit 18:55 hingga 20:22. Dalam potongan klip tersebut, Qodari membandingkan potensi Persija apabila berada di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil dan Pramono.

Menurutnya, RK dapat lebih mengoptimalkan potensi Persija karena memiliki rekam jejak yang baik sebagai Walikota Bandung, di mana Persib berhasil meraih juara di masa kepemimpinannya. “Maka Ridwan Kamil pasti lebih mengerti sepak bola ketimbang Pramono Anung. Ridwan Kamil pasti lebih mengerti bagaimana cara kota dan provinsi mendukung klub sepak bola daripada Pramono Anung,” ucap Qodari di dalam siniar aslinya.

“Jadi kalau bagaimana caranya agar Persija lebih optimal ke depan, yaitu Ridwan Kamil. Dan di masa Ridwan Kamil Persib pernah juara. Dan kalau Ridwan Kamil menjadi Gubernur Jakarta maka kemudian Persija akan juara,” sambungnya.

Siniar tersebut diunggah pada 20 November 2024, atau sehari sebelum Pilkada serentak dilaksanakan. Dengan demikian, video tersebut bukan menunjukkan kemarahan Qodari terhadap kekalahan RK.

Kesimpulan

Hasil penelusuran fakta menunjukkan, video TikTok yang menarasikan Wakil Kepala Staf Kepresidenan, Muhammad Qodari, marah dikarenakan RK kalah di Pilkada Jakarta adalah salah dan menyesatkan (false & misleading).

Klip yang diunggah bukan menunjukkan kemarahan Qodari terhadap kekalahan RK. Klip itu berasal dari siaran kanal YouTube Total Politik, yang diunggah pada 26 November 2024 atau sehari sebelum masa pencoblosan Pilkada 2024.

Di dalam siniar aslinya, Qodari tengah membahas pengaruh Anies di dalam Pilkada Jakarta. Ia juga membahas potensi klub Persija yang dikatakan dapat lebih optimal di bawah kepemimpinan RK.

==

Muhammad Rifaldy Zelan berkontribusi terhadap penulisan artikel periksa fakta ini.

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA PILKADA atau tulisan lainnya dari Tim Riset Tirto

tirto.id - News
Penulis: Tim Riset Tirto
Editor: Fina Nailur Rohmah & Rina Nurjanah