tirto.id - Ketua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOPKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron menganggap kubu Demokrat Moeldoko memiliki motif menjegal Anies Baswedan agar gagal menjadi capres di Pilpres 2024.
Hal itu berkaitan erat dengan upaya Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung atas sengketa kepengurusan Partai Demokrat oleh kubu Moeldoko yang sebelumnya sempat berulang kali gagal dan kemudian dilanjutkan jelang Pilpres 2024 digelar.
"Dia sudah punya motif untuk merebut Partai Demokrat dan dia berada dalam lingkaran pemerintah. Tentu kita sudah bisa memahami hal itu sebagai bentuk menggagalkan posisi pencalonan Anies sebagai presiden," kata Herman Khaeron pada Kamis (13/4/2023).
Selain itu, dia mencurigai gugatan PK dilakukan bertepatan saat Partai Demokrat sudah solid dengan partai lainnya di Koalisi Perubahan. Bersama PKS dan Nasdem, Demokrat meyakini bisa memenangkan Anies Baswedan.
"Jangan karena Demokrat sudah solid dalam Koalisi Perubahan kemudian melakukan lagi dengan novum-novum yang sebenarnya tidak ada yang baru," jelasnya.
Herman juga mengungkit kisah saat Moeldoko dilantik menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang. Hal itu sudah menjadi langkah pemantik permusuhan antara Demokrat dengan pemerintah saat ini.
"Bagaimana mungkin ada orang yang ngotot sampai seperti itu, tetapi bilang tidak memiliki motif politik," ujarnya.
Dia meyakini dalam PK mendatang di Mahkamah Agung, Moeldoko bersama kubunya tidak akan menang. Dia berpikir hakim Agung masih bisa berpikir objektif dan tidak akan memenangkan PK tersebut.
"Saya meyakini bahwa majelis hakim tidak akan menerimanya. Kami masih memberikan pemikiran yang positif bahwa yang mulia majelis hakim akan tetap berpikir objektif dan mengambil putusan sebagaimana mestinya," tegasnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Maya Saputri