Menuju konten utama

Deklarasi Koalisi Perubahan Diduga Kampanye, Bawaslu Akan Kaji

Anggota Bawaslu Totok Hariyono mengaku perlu menelaah apakah aksi deklarasi Koalisi Perubahan untuk Persatuan dikategorikan sebagai kampanye atau tidak.

Deklarasi Koalisi Perubahan Diduga Kampanye, Bawaslu Akan Kaji
Tim Kecil perwakilan dari Nasdem, Demokrat dan PKS yang secara serentak mendukung Anies Baswedan sebagai bakal capres di Sekretariat Koalisi Perubahan untuk Persatuan pada Jumat (24/3/2023). tirto.id/M. Irfan Al Amin

tirto.id - Anggota Bawaslu Totok Hariyono mengaku perlu menelaah apakah aksi deklarasi Koalisi Perubahan untuk Persatuan atau Koalisi Perubahan oleh tiga partai, yakni PKS, PAN dan Partai Demokrat sudah dikategorikan sebagai kampanye.

Ia mengaku Bawaslu perlu melakukan kajian apakah aksi deklarasi tersebut dikategorikan sebagai kampanye atau tidak.

"Kami akan mempelajari itu ya, mengkaji itu apakah itu termasuk pelanggaran atau tidak. karena Bawaslu ada kajian awal sebelum kami memutuskan apa itu melakukan pelanggaran administrasi atau tidak," kata Totok saat ditemui dalam acara Pencegahan Politisasi SARA Bersama Organisasi Lintas Iman di Jakarta, Sabtu (25/3/2023).

Partai Nasdem, PKS dan Partai Demokrat resmi mendeklarasikan dukungan secara bersama pada Jumat (24/3/2023). Ketiga partai pun menandatangani piagam ikrar deklarasi mendukung Anies dalam pemilu 2024 sebagai Bakal Calon Presiden 2024. Mereka menamakan koalisi mereka sebagai Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) atau Koalisi Perubahan.

"Piagam ini secara berturut-turut telah ditandatangani oleh Bapak Surya Paloh, Ketua Umum Partai Nasdem, kemudian disusul Mas Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat, dan Presiden PKS Bapak Ahmad Syaikhu," kata Juru Bicara Tim Perwakilan Anies Baswedan, Sudirman Said dalam konferensi pers di Sekretariat (KPP) di Jakarta Selatan pada Jumat (24/3/2023).

Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menyatakan bahwa dengan adanya piagam baru tersebut, ketiga partai yang tergabung dalam KPP sudah terikat satu sama lain untuk mendukung Anies Baswedan. Anggota partai dalam KPP sudah tidak lagi mudah mengubah haluan untuk pindah ke

koalisi lain atau berpaling dari Anies Baswedan.

Meski mendukung Anies sebagai bakal capres, namun koalisi tersebut belum menentukan siapa bakal cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan.

Sudirman mengungkapkan pembahasan soal nama cawapres akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Saat ini nama cawapres Anies sedang digodok oleh Tim Delapan yang terdiri atas utusan dari ketiga partai.

"Pak Anies menekankan bahwa nantinya dia akan dibantu oleh Tim Delapan yang akan membantunya sebagai capres dalam memfinalisasi pilihan calon pasangan," kata Sudirman Said dalam Konferensi Pers di Sekretariat Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Jakarta Selatan pada Jumat (24/3/2023).

Adapun anggota Tim Delapan antara lain: Tim Perwakilan Anies: Sudirman Said, Dadang Dirgantara; Tim Partai Nasdem: Willy Aditya, Sugeng Suparwoto; Tim Demokrat: Iftitah Sulaiman Suryanegara, Teuku Riefky; Tim PKS: Sohibul Iman dan Al Muzammil Yusuf.

Walaupun menyerahkan soal pembahasan capres kepada Anies dan Tim Delapan, namun pihaknya tetap membuka pintu atas pilihan masyarakat. Dirinya tak menampik ada sejumlah usulan dari akar rumput mengenai cawapres yang mendampingi Anies Baswedan.

Baca juga artikel terkait KOALISI PERUBAHAN UNTUK PERSATUAN atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - News
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Reja Hidayat