Menuju konten utama

Dedi Mulyadi: Jawa Barat Butuh Membangun 5 PLT Sampah

Dedi mengatakan bisa melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan juga dukungan swasta.

Dedi Mulyadi: Jawa Barat Butuh Membangun 5 PLT Sampah
Dedi Mulyadi dalam acara Penyerahan Surat Rekomendasi Pilgub di DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (27/8/2024). tirto.id/Rahma

tirto.id - Calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menuturkan, Jawa Barat membutuhkan lima Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLT Sampah). Dia menilai hal itu sebagai solusi dalam penanggulangan sampah.

"Prioritas di lima eks karesidenan, di Cirebon, Purwasuka plus Bekasi, Bogor Raya plus Cianjur, Bandung Raya, dan Priangan Timur," kata Dedi dikutip dari Antara, Minggu (6/10/2024).

Dedi menuturkan, persoalan sampah tidak selesai karena sistem tidak efektif, seperti pemilahan organik-anorganik telah dimulai dari rumah dan memasukkan ke tong sampah terpisah, tetapi ketika diangkut menggunakan mobil yang sama. Kemudian, ketika proses daur ulang, hasilnya seperti pelet yang bisa digunakan untuk pertanian, tetapi fasilitas-fasilitas yang tak sedikit dikelola secara swadaya masyarakat, banyak yang gulung tikar karena barangnya menumpuk tak laku.

"Kita harus membaca grand design (desain besar). Harus berani eksekusi sebagai salah satu solusi, jangan kita ngomong sampah setiap tahun tidak pernah selesai," ujarnya.

Dedi mengatakan jika nanti bisa merealisasikan programnya, dia akan menjalankan penanganan sampah yang pertama di lingkungan kecil. Salah satunya dengan pemilahan dan penggunaan PLT Sampah untuk wilayah besar.

"Kemudian juga harus terintegrasi, misalnya kalau organik untuk menjadi pupuk organik harus diwajibkan pertanian menggunakan itu. Kalau anorganik negara membeli. Sekarang negaranya enggak beli. Ini yang harus mengerti cara mengelola. Karena ngomong teori saja, susah. Kalau tidak mengerti bagaimana mengeksekusi," ungkap Dedi.

Untuk pendanaan, Dedi mengatakan bisa melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan juga dukungan swasta.

"APBD kita cukup pak kalau mau bangun, kalau diefisiensikan, daripada belanja yang enggak tepat. Sudah bisa dari dulu juga kalau kita mau melakukan pengelolaan dengan baik anggaran keuangan ini beli apapun mampu," ungkap Dedi.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin