tirto.id - Caroline Gondokusumo, pendiri dan CEO PT Dutakom Wibawa Putra (D~NET) menjelaskan bahwa, menurut data survei dari Mc Kinsey, penduduk Indonesia kelas menengah yang memiliki kemampuan daya beli, diperkirakan akan meningkat tajam dari 45 juta jiwa di tahun 2010 menjadi 135 juta jiwa di tahun 2030.
Hal tersebut disampaikan Caroline di Australian Indonesia Business Council (AIBC) National Conference 2018, yang berlangsung di The Marriott Resort & Spa, Gold Coast, Australia pada 11-13 November 2018.
Sedangkan data survei dari Facebook jauh lebih optimis yaitu 147 juta jiwa dan akan meningkat menjadi 170 juta penduduk di tahun 2022.
"Di tahun 2030 diperkirakan daya beli masyarakat Indonesia akan meningkat tajam menjadi 135 juta jiwa," kata Caroline dalam keterangan tertulis yang diterima Tirto, (Rabu (14/11/2018).
Menurut Mc Kinsey, nilai e-commerce di Indonesia selama tahun 2017 diperkirakan di angka 8 miliar dolar AS dari 30 juta orang yang pernah melakukan transaksi online.
Salah satu faktor tingginya perkembangan e-commerce saat ini di dukung oleh fakta bahwa Indonesia berada di peringkat pertama di dunia dalam penggunaan mobile internet yaitu rata rata 4 jam per hari dibandingkan 2 jam per hari di Amerika atau 1,9 jam per hari di UK.
Dan itu semua dari hanya sekitar 54 persen penduduk Indonesia yang sudah memiliki akses Internet. Saat ini pemerintah sedang mengupayakan untuk menyediakan kepada sekitar 46 persen persen masyarakat Indonesia belum memakai internet yang disebabkan oleh tantangan lokasi yang sulit dijangkau.
Apabila hal ini sudah dapat diatasi, maka Indonesia akan memiliki quantum leap ke-2 untuk digital e-commerce market.
Sementara itu, H.E. Tom Lembong, Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengatakan bahwa, ia memiliki pandangan optimistis terhadap hubungan kedua negara ini (Indonesia-Australia).
Tom juga menyebutkan bahwa, berdasarkan beberapa survei, Indonesia ada di tingkat ke-8 di dunia untuk penduduk yang berbahagia, ke-2 di bawah Switzerland untuk kepercayaan terhadap pemerintahannya, dan nomor 1 dalam hal berderma. Jadi, pada kesempatan yang sama, Tom mengajak meningkatkan hubungan dengan fun dan purpose.
Editor: Yandri Daniel Damaledo