Menuju konten utama

Dapur Umum MBG di Bantul Ditargetkan Berjalan Akhir Januari 2025

Kodim 0729/Bantul memilih Kapanewon Sanden sebagai lokasi dapur umum karena tanah milik TNI AD dan ukuran lahan cocok untuk menjadi dapur umum.

Dapur Umum MBG di Bantul Ditargetkan Berjalan Akhir Januari 2025
Komandan Kodim (Dandim) 0729/Bantul, Letkol Inf Muhidin, di wawancarai di Bantul, DIY, pada Selasa (14/1/2025). (FOTO/Siti Fatimah)

tirto.id - Komando Distrik Militer (Kodim) 0729/Bantul membantu pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) di Bantul dengan membangun dapur umum. Hal itu dilakukan karena program MBG belum berjalan di Bantul.

"Kabupaten [Bantul] yang ada perintah ke militer angkatan darat (AD) [untuk pembangunan dapur umum] hanya di Komando Rayon Militer (Koramil) Sanden," ujar Komandan Distrik Militer (Kodim) 0729/Bantul, Lektol Inf. Muhidin, saat diwawancarai di Bantul, DIY, pada Selasa (14/1/2025).

Muhidin menjelaskan, mereka membangun dapur umum untuk MBG di Kapanewon Sanden karena TNI AD memiliki tanah yang tersertifikasi di sana. "Tanah [TNI AD] di koramil lain masih sifatnya pinjam pakai dari pemda," sebutnya.

Muhidin menambahkan, alasan pemilihan pembangunan dapur umum di Sanden karena memenuhi syarat minimal luas untuk dapur umum, yaitu 20 meter × 30 meter. Lahan tersebut pun sudah mengakomodir parkir kendaraan.

"Untuk Koramil Sanden, kita ada rumah kosong yang bisa dimanfaatkan untuk tambahan," sebutnya.

Muhidin lantas membeberkan, pembangunan dapur umum di Sanden ditarget rampung pada 30 Januari 2025. "Sekarang sudah 50 persen," ujarnya.

Dapur umum Sanden ini direncanakan untuk memasak sebanyak 2.584 paket makan bergizi yang dibagikan untuk siswa SD, SMP, dan SMA. "Itu hanya untuk percontohan ke depan [akan dikembangkan]," sebutnya.

Dalam pembangunannya, kata Muhidin, dapur umum di Sanden menyerap tenaga kerja dari warga sekitar. "TNI tidak mungkin [masak untuk program MBG], karena bukan membidangi. Pasti menyerap tenaga dari luar," kata dia.

"Kita tidak mungkin secara keseluruhan, kita sebagai koordinator dan pengawas," imbuhnya.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul terus mengintensifkan upaya pencegahan dan penanganan stunting melalui berbagai program terpadu. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Bantul pada 2023 tercatat sebesar 20,5 persen atau meningkat dari 14,6 persen pada 2022. Namun, hasil survei SSGI 2024 masih menunggu rilis resmi dari pemerintah pusat.

"Target nasional untuk prevalensi stunting tahun 2024 sebesar 14 persen, tetapi hasil SSGI 2024 untuk Bantul belum dirilis. Sementara itu, target pemerintah pusat untuk 2025 naik menjadi 18,8 persen," ujar Kepala Seksi Gizi, Kesehatan Keluarga, dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Bantul, Siti Marlina, Senin (13/1/2025).

Berdasarkan penimbangan balita pada Juni 2024, tercatat 3.417 balita atau 7,01 persen mengalami stunting di Bantul. Kasus ini tersebar di 17 kecamatan, dengan prevalensi tertinggi berada di Imogiri, Srandakan, dan Pundong. Secara jumlah kasus, wilayah Imogiri, Jetis, dan Piyungan menjadi penyumbang terbesar.

Pemkab Bantul menjalankan berbagai langkah pencegahan stunting yang dimulai dari usia remaja hingga balita. Program-program tersebut meliputi:

1. Pemeriksaan Anemia pada Remaja

Siswa kelas 7 SMP dan kelas 10 SMA menjalani pemeriksaan anemia. Remaja putri yang terdeteksi anemia diberikan tablet tambah darah untuk mencegah anemia berkelanjutan.

2. Edukasi Calon Pengantin

Calon pengantin diwajibkan menjalani pemeriksaan kesehatan, termasuk pemberian vitamin, tablet tambah darah, dan asam folat.

3. Pemantauan Ibu Hamil

Pemeriksaan ibu hamil dilakukan minimal enam kali selama masa kehamilan, baik di puskesmas maupun rumah sakit rujukan. Pemerintah menyediakan tablet tambah darah selama 180 hari untuk ibu hamil.

4. Dukungan ASI Eksklusif dan Program Makanan Tambahan (PMT)

Bayi mendapatkan dukungan untuk ASI eksklusif selama enam bulan. Balita dengan gizi kurang atau berat badan tidak naik mendapatkan PMT lokal yang didanai pemerintah pusat sebesar Rp12 miliar.

5. Intervensi Gizi Buruk

Balita dengan gizi buruk diberikan pangan medis khusus, suplementasi nutrisi, dan tablet tambah darah.

Baca juga artikel terkait MAKAN BERGIZI GRATIS atau tulisan lainnya dari Siti Fatimah

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Siti Fatimah
Penulis: Siti Fatimah
Editor: Andrian Pratama Taher