tirto.id - Daftar beasiswa kuliah di luar negeri S1 hingga S3 tahun 2025 di antaranya termasuk LPDP Tahap 1, Fulbright Scholarship, Türkiye Burslari Scholarship, hingga UCL Global Undergraduate.
Kuliah sembari mendapatkan beasiswa termasuk harapan mahasiswa yang menempuh pendidikan S1, S2 maupun S3. Pada awal tahun 2025, berbagai program beasiswa dapat diikuti calon mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan di dalam negeri dan luar negeri.
Beasiswa mencakup berbagai jenjang pendidikan. Mulai sarjana hingga doktor dengan berbagai manfaat yang ditawarkan. Pada 17 Januari 2025. beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) yang dikelola oleh Kementerian Keuangan sudah mulai dibuka.
Beasiswa LPDP ditujukan untuk jenjang S2 dan S3 di dalam dan luar negeri. Penerima beasiswa mendapatkan berbagai macam tunjangan. Semisal biaya pendaftaran, SPP, tunjangan buku, dan biaya penelitian.
Kemudian biaya seminar internasional, biaya publikasi jurnal internasional, biaya transportasi, aplikasi visa atau izin tinggal, hingga asuransi kesehatan. Lalu biaya hidup bulanan, biaya kedatangan, biaya keadaan darurat (jika diperlukan), dan tunjangan keluarga khusus untuk program doktoral.
Sementara itu, lowongan beasiswa luar negeri juga bisa menjadi incaran. Contohnya Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) di Korea Selatan. Beasiswa penuh untuk mahasiswa internasional ini menyediakan jenjang S1, S2, dan S3.
Selain itu, juga tersedia beasiswa Fulbright Foreign Student Program yang menawarkan kesempatan bagi mahasiswa internasional untuk melanjutkan studi sarjana maupun pascasarjana di berbagai universitas di Amerika Serikat (AS).
Daftar Beasiswa ke Luar Negeri untuk S1, S2 dan S3
Berbagai program beasiswa tersedia untuk jenjang S1, S2, dan S3 di tahun 2025. Beasiswa menawarkan kesempatan emas untuk meraih pendidikan berkualitas di universitas ternama dunia.
Para pelajar dan profesional Indonesia nantinya dapat memperoleh manfaat yang mencakup biaya pendidikan, tunjangan hidup, hingga asuransi kesehatan.
Berikut adalah daftar beasiswa ke luar negeri untuk S1, S2, dan S3:
Negara | Nama Beasiswa | Jenjang | Deadline |
Belanda | University of Twente Scholarship | S2 | 1 Februari & 1 Mei |
Belgia | ICP Connect Scholarship AY | S1, S2 | 1 Februari |
Singapura | Dr. Koh Geng Scholarship (National University of Singapore) | S1 | 5 Februari |
Inggris | Reach Oxford Scholarship | S1 | 12 Februari |
Banyak Negara | LPDP Tahap 1 | S2, S3 | 15 Februari |
Amerika Serikat | Fulbright Scholarship | S2, S3 | 15 Februari |
Brunei Darussalam | Brunei Darussalam Government Scholarship | D3, S1, S2 | 15 Februari |
Turki | Türkiye Burslari Scholarship | S1, S2, S3 | 20 Februari |
Thailand | Royal Thai Government Scholarship | S2, S3 | 28 Februari |
Banyak Negara | Indonesia International Student Mobility Award (Exchange) | - | Sekitar Februari |
Banyak Negara | Rotary Peace Fellowship | S2 | Sekitar Februari |
Jepang | Mitsui Bussan Scholarship | S1 | Sekitar Februari |
Selandia Baru | Manaaki New Zealand Scholarship | S2, S3 | Sekitar Februari |
Korea Selatan | Global Korea Scholarship (Embassy Track) | S2, S3 | Sekitar Akhir Februari |
Jerman | DAAD EPOS Scholarship | S2, S3 | Sekitar Akhir Februari |
Italia | Invest Your Talent in Italy | S2 | 1 Maret |
Tiongkok | China-AUN Scholarship | S2, S3 | 1 Maret |
Jepang | Ajinomoto Scholarship | S2 | 5 Maret |
Irlandia | Government of Ireland International Education Scholarship | S2, S3 | 5 Maret |
Tiongkok | Chinese Government Scholarship | S1, S2, S3 | 10 Maret |
Taiwan | ICDF Scholarship | S1, S2, S3 | 10 Maret |
Amerika Serikat | International Undergraduate Merit-Based Scholarship (Montana State University) | S1 | 15 Maret |
Romania | Romanian Government Scholarship | S1, S2, S3 | 16 Maret |
Singapura | Dr. Koh Geng Scholarship (Singapore Management University) | S1 | 19 Maret |
Austria | Austria Scholarship Programme (IASP) | S3 | Sekitar Maret |
Korea Selatan | AMA+ Scholarship (Korea University of Arts) | S1, S2 | Sekitar Akhir Maret |
Taiwan | Ministry of Education (MOE) Taiwan Scholarship | S1, S2, S3 | Sekitar Akhir Maret |
Amerika Serikat | Hubert H. Humphrey Fellowship (for Mid-Career Professionals, Non-Degree) | - | 15 April |
Amerika Serikat | Study in Maryland Scholarship | S2, S3 | 28 April |
Inggris | UCL Global Undergraduate | S1 | 28 April |
Keunggulan Kuliah di Luar Negeri
Keunggulan kuliah di luar negeri menawarkan banyak keuntungan. Tetapi juga memiliki tantangan yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah daftar keunggulan dan kekurangan kuliah di luar negeri:
1. Keunggulan Kuliah di Luar Negeri
- Kualitas pendidikan lebih baik. Universitas luar negeri seringkali memiliki fasilitas, metode pengajaran, dan kurikulum yang lebih maju.
- Peluang karier lebih luas: Lulusan universitas luar negeri umumnya lebih dihargai di pasar kerja global, membuka kesempatan kerja internasional.
- Pengembangan kemandirian: Mahasiswa belajar mengatur keuangan, mengelola waktu, dan menyelesaikan masalah sendiri.
- Kemampuan bahasa asing meningkat: Berkuliah di negara asing meningkatkan keterampilan bahasa, terutama jika menggunakan bahasa pengantar selain bahasa ibu.
- Wawasan dan jaringan internasional: Berinteraksi dengan mahasiswa dari berbagai negara memperluas perspektif dan membangun koneksi global yang berharga.
- Kesempatan mengalami budaya baru: Tinggal di negara lain memberi pengalaman hidup yang berharga dan memperkaya pemahaman tentang budaya yang berbeda.
- Biaya tinggi: Biaya kuliah dan biaya hidup di luar negeri umumnya lebih mahal dibandingkan di dalam negeri. Beasiswa bisa membantu, tetapi persaingannya ketat.
- Adaptasi budaya yang menantang: Perbedaan budaya dan sistem pendidikan dapat menjadi tantangan bagi mahasiswa yang belum terbiasa dengan lingkungan baru.
- Rindu kampung halaman: Jauh dari keluarga dan teman bisa menyebabkan homesickness atau tekanan emosional.
- Kesulitan dalam sosialisasi awal: Membangun pertemanan di lingkungan baru, terutama dengan perbedaan bahasa dan budaya, bisa memerlukan usaha ekstra.
- Beban akademik yang berat: Standar akademik di beberapa universitas luar negeri lebih tinggi dan menuntut kedisiplinan serta manajemen waktu yang baik.
Penulis: Risa Fajar Kusuma
Editor: Beni Jo & Fitra Firdaus