tirto.id - COVID-19 menjadi nama ilmiah baru bagi Virus Corona yang diberikan oleh World Health Organization (WHO). Sebelumnya, WHO mendeteksinya sebagai bagian dari pneumonia baru yang disebut, Novel Coronavirus (2019-nCoV).
Nama tersebut, merupakan akronim dari: Coronavirus Disease 2019.
"Kami sekarang memiliki nama untuk penyakit ini: COVID-19. Saya akan mengejanya: COVID hyphen one nine," kata Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, kemarin.
Nama itu, kata Ghebreyesus, penting untuk mencegah penggunaan nama lain yang bisa tidak akurat atau berpotensi menstigmatisasi. Maka dari itu, merujuk ke lokasi geografis, hewan, individu atau kelompok orang tertentu.
🚨 BREAKING 🚨
— World Health Organization (WHO) (@WHO) February 11, 2020
"We now have a name for the #2019nCoV disease:
COVID-19.
I’ll spell it: C-O-V-I-D hyphen one nine – COVID-19"
-@DrTedros#COVID19pic.twitter.com/Kh0wx2qfzk
Menurut Ghebreyesus, sejak kemarin, jumlah kematian telah melampaui seribu jiwa. Dia memperingatkan ancaman global kematian akibat COVID-19, berpotensi lebih buruk daripada terorisme.
"Virus dapat memiliki konsekuensi yang lebih kuat daripada tindakan teroris apa pun," tuturnya.
Koban dari COVID-19 terus bertambah. Hari ini, per 08.20 waktu Jakarta, terdapat 44.911 kasus terjangkit COVID-19, 1.114 orang di antaranya meninggal dunia, dan 4.699 lainnya dinyatakan pulih. Hal itu berdasarkan data yang dihimpun Johns Hopkins University Center for Systems Science and Engineering (JHU CCSE).
Dihitung dari sehari sebelumnya, hari ini telah bertambah 1.770 kasus baru yang terjangkit, merenggut 96 nyawa, dan 359 orang dinyatakan sembuh.
Penulis: Dieqy Hasbi Widhana
Editor: Hendra Friana